Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Everything Everywhere All at Once", Imajinatif, Jenaka, dan Segar

25 Juni 2022   12:00 Diperbarui: 26 Juni 2022   15:06 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wah siapa tahu versi dirimu yang lain adalah batu (sumber gambar: IMDb) 

Nah, bagian ketika melakukan lompatan semesta inilah yang menjadi sumber kekacauan dan juga kejenakaan. Apalagi ketika ada versi di mana manusia memiliki jari seperti sosis, menjadi boneka, bahkan menjadi batu. Hahaha aku puas tertawanya.

Yang paling bikin aku tertawa terbahak-bahak sekaligus sedih adalah parodi dari Ratatouille menjadi Raccacoonie. Bukannya tikus melainkan rakun yang memasak. Harry Shum Jr. yang menjadi chef yang dikendalikan si rakun juga apik memerankan sosok chef yang kikuk dan tak percaya diri memasak tanpa si rakun.

Memang ada isu LGBT di sini, namun karena rating usianya 17 tahun di Indonesia dan ada sensor jadinya tak mengapa. Di luar negeri kulihat ratingnya adalah 'R' karena ada unsur nudity, kekerasan, juga adegan dengan alkohol dan rokok.

Wah siapa tahu versi dirimu yang lain adalah batu (sumber gambar: IMDb) 
Wah siapa tahu versi dirimu yang lain adalah batu (sumber gambar: IMDb) 

Ensemble Cast yang Brilian
Michelle Yeoh adalah nyawa dari film ini. Di sini ia bisa menampilkan beragam versi dari Michelle Yeoh, dari ibu rumah tangga yang ketat ala tiger mom, perempuan jago bela diri, chef, penyanyi, hingga jadi sosok perempuan yang anggun seperti dalam filmnya, "Crazy Rich Asian". Penonton diberikan beragam wajah dari Michelle Yeoh.

Namun tak hanya Michelle Yeoh yang membuat penonton terkesima. Ada Ke Huy Quan sebagai Waymond yang juga lincah dan tangkas melakukan adegan bela diri. Di sisi lain ia juga menampilkan sosok suami yang nampak kalem dan penurut ke istrinya. 

Rupanya Ke Huy Quan dulu pada tahun 90-an cukup populer sebagai aktor Mandarin, namun kemudian lebih banyak berperan sebagai stuntman. Sejak tahun 2020-an ia mulai kembali berakting.

Namun favoritku di film ini adalah James Hong. Ia aktor Mandarin yang laris di film Hollywood. Ia telah tampil di 650-an film. Di film ini ia menjadi kakek yang kocak tapi di sisi lain juga tangkas sekaligus menyeramkan.

Visual dan Musik yang Mendongkrak Suasana
Film ini memiliki beragam semesta sehingga latar lokasinya ada di berbagai tempat, dari tempat-tempat antah berantah hingga tempat seperti tebing di Grand Canyon. Daniel Kwan dan Daniel Scheinert berhasil menghadirkan visual multi semesta yang unik. 

Mungkin CGI-nya tidak sewah "Doctor Strange", namun perpaduan warna yang vibrant dan nyaman di mata, kostum-kostum unik, juga koreografi pertarungan yang asyik adalah kekuatan dari film ini.

Koreografi pertarungannya memang patut diacungi jempol. Ini ibarat film Jackie Chan dan Stephen Chow tapi versi cewek. Ada saja ide Evelyn untuk menaklukkan lawannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun