Oh iya harga tiket Bonbin relatif terjangkau. Tarifnya Rp 15 ribu. Pembeli tak perlu repot membayar dengan uang tunai. Bisa membayar dengan menggunakan QRIS atau Brizzi. Praktis.
Perjalanan Pulang Via Wonogiri
Seusai membeli oleh-oleh berupa keripik dan apel khas Malang, kami pun menuju tol. Saat itu tol tidak padat, sehingga kami keluar dari tol Madiun sekitar tengah hari. Seusai bersantap siang kami pun melewati Madiun, menuju Ponorogo.
Selama melewati jalan-jalan di Ponorogo, kami berdua merasa takjub. Kota ini juga tertata rapi dan menariknya ada banyak ikon khas reog, dari singa barong, bulu merak, dan jathilan atau jaran kepang di berbagi sudut kota. Ada gapura dengan tulisan 'Ponorogo Ethnis Art of Java". Lalu ada singa barong dan bulu merak di Pasar Legi Probolinggo, juga ada toko-toko di pinggir jalan yang menjual suvenir unsur reog. Wah Ponorogo memang bumi reog.
Sebenarnya kami ingin menikmati pantai-pantai Pacitan. Tapi niatan kami tersebut kemudian gagal terpenuhi. Selain lokasi pantai yang ternyata cukup jauh, ini juga pengalaman pertama kami melewati Madiun, Ponorogo, dan Pacitan untuk menuju Pracimantoro, Wonogiri. Â Jalanan yang berkelak-kelok dan curam sepanjang Pacitan rupanya membuat nyali kami agak ciut. Kami pun kemudian berkendara dengan ekstra hati-hati.
Sepanjang Pacitan kami mendapatkan suguhan panorama yang menakjubkan. Hutan dengan pegunungan dan sungai yang cukup deras. Ada selamat datang, Pacitan Bumi Kelahiran Sby. Kami beristirahat sejenak di Masjid Kopi Jujur alias Masjid Baitus Shomad. Masjidnya besar dan area parkirnya luas. Di sini pengunjung juga bisa menikmati kopi dan teh, dengan harga terjangkau. Juga ada penginapan, apabila pengunjung kelelahan berkendara.