Cerita yang Membuat Bertanya-tanya Apakah itu Sulap atau Sihir?
Kalian apa pernah membaca novel berjudul "Gajah Sang Penyihir"? Dalam buku tersebut dikisahkan si pesulap yang ragu akan kemampuannya akhirnya benar-benar mampu memunculkan gajah, yang entah dari mana datangnya. Seolah-olah ada batas yang tipis antara sulap dan sihir.
Hal yang sama juga kurasai ketika menyaksikan serial drakor yang terdiri dari enam episode. Hingga episode keenam berakhir aku masih ragu-ragu seperti halnya yang dirasai oleh si Ah-yi, apakah ia sekadar pesulap dengan trik atau ia memang pesulap asli alias penyihir.
Karena ada komiknya, maka rasanya sulit juga tidak membandingkan antara versi komik dan filmnya. Dalam versi komik, nuansa fantasinya benar-benar terasa. Si pesulap seperti sosok fantasi yang mampu melakukan hal-hal ajaib. Sosok yang entah manusia betulan atau karakter dari dunia fantasi.
Sosok si Ah-yi juga berhasil memantik simpati dari pembaca. Sikapnya yang nampak cuek, sengaja dibuatnya untuk menutupi deritanya. Ia jarang makan, berpura-pura bawa bekal, tapi di sekolah ia tak pernah makan karena tak punya uang.
Nuansa, karakter, dan cerita antara komik dan serialnya memang agak berbeda. Sebagai si pesulap, Ji Chang-wook berhasil menampilkan sosok si pesulap yang tampan tapi misterius.
Kondisi Ah-yi di sini sebenarnya masih lebih baik jika dibandingkan versi komiknya, namun sama-sama ditelantarkan oleh kedua orangtuanya. Choi Sung-eun berhasil menunjukkan ekspresi kekecewaannya pada sosok si ayah ketika ia muncul hanya sekejab dan kemudian malah mencuri uangnya.
Yang paling mencuri perhatian di sini adalah Baek Ha-na yang diperankan apik oleh Ji Hye Won. Di versi serial, ia begitu menyebalkan juga merepotkan An-yi dan si pesulap.
Dari segi desain set gambaran taman hiburan yang terbengkalai bisa disajikan dengan baik. Hanya nuansa seram dan misteriusnya agak kurang terasa.
Oh iya film ini disajikan secara musikal. Jadi ada koreografi tari dan lagu-lagu yang enak dinikmati.