Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Muhadkly Acho, dari Komika jadi Sutradara "Gara-gara Warisan"

17 Mei 2022   16:10 Diperbarui: 17 Mei 2022   16:12 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ia rendah hati dan sosok yang ramah (dokpri) 

Libur lebaran 2022 memberikan dampak positif pada industri film nasional. Ketiga film Indonesia semuanya laris-manis, termasuk film berjudul "Gara-gara Warisan". Film yang berkisah tentang ujian yang dilalui ketiga anak, Adam, Laras, dan Dicky untuk mendapatkan warisan berupa penginapan ini dibesut Muhadkly Acho yang sebelumnya lebih banyak berkiprah sebagai stand up comedian. Berikut hasil obrolan bersama Acho yang saya lakukan sebagai wakil KOMiK bareng Nuty Laraswaty dari Cinemags Indonesia.

Obrolan ini kami lakukan melalui medium IG live sehingga para netizen bisa ikut bergabung. Namun kemudian terjadi gangguan sinyal sehingga wawancara kemudian kami lanjutkan secara privat.

Bagi yang belum nonton dan ingin tahu seperti apa cerita "Gara-gara Warisan" bisa baca ulasan saya berikut ini (ulasan "Gara-gara Warisan"). Hingga kemarin (16/5) film ini telah menarik sekitar 457 ribu penonton.

Menuju angka 500ribu penonton (sumber gambar: Starvision) 
Menuju angka 500ribu penonton (sumber gambar: Starvision) 


Seperti diketahui Muhadkly Acho yang akrab dengan sapaan Acho ini terjun ke dunia hiburan berangkat dari kemampuannya mengocok perut. Setelah lama manggung sebagai komika, ia pun kemudian menjadi aktor dan kru film sebagai konsultan komedi.

Selama bekerja sebagai aktor dan kru film, Acho banyak belajar dengan mengamati dan juga praktik. Kemampuannya menulis cerita juga terus meningkat dengan jam terbangnya yang cukup tinggi sebagai stand up comedian. Setiap kali hendak manggung, ia selalu menyiapkan materinya dengan baik, lewat kegelisahan, fenomena di masyarakat dan sebagainya.

Pria kelahiran Jakarta  38 tahun silam ini juga bercerita sering menyaksikan film drama di mana kemudian pengalamannya menulis skrip komedi dan referensi tontonannya itu membantunya untuk mengasah kemampuan menulis skenario.

Ia rendah hati dan sosok yang ramah (dokpri) 
Ia rendah hati dan sosok yang ramah (dokpri) 

Tiga kali kerja bareng dengan Ernest Prakasa, ia pun dipercaya menuliskan sendiri cerita dan juga membesutnya. Ini pengalamannya yang berharga dan emosional. Jika saat menjadi komika, stressnya sehari, untuk menjalankan amanah sebagai penulis skenario dan sutradara ini stressnya berhari-hari.

Sempat mengalami tunda tayang karena pandemi, ia mengaku merasa lega akhirnya film ini tayang. Ia mengaku tidak terbebani filmnya tayang dengan film yang sedang hype dan banyak fansnya. Baginya yang penting karyanya dicintai penonton.

Ia lega respon penonton "Gara-gara Warisan" rata-rata positif. Banyak yang suka dengan filmnya. Meski banyak dipuji, Acho tak ingin berpuas diri. Ia berharap karyanya berikutnya seperti "Ghost Writer 2" juga dicintai penonton.

Omong-omong sebagai sutradara pemula, bagaimana  mengarahkan aktor dan aktris senior, apakah ada rasa gugup? Acho tertawa. Jika melihat pengalaman Yayu Unru, Lydia Kandou, Ira Wibowo dan lainnya maka perasaan gugup atau lainnya itu wajar. Tapi mereka adalah aktor aktris profesional, yang sebenarnya hanya perlu diyakinkan tentang karakter, cerita, dan peran mereka di dalam film.

Sebelum bertemu mereka, Acho telah menyiapkan backstory tiap-tiap karakter yang kuat. Sehingga ia punya alasan jika misalkan Yayu bertanya alasan Pak Dahlan, tokoh yang diperankannya  berlaku sedemikian rupa.

Tentang adegan favorit, ia menyebutkan tiga. Yang pertama ketika para staf penginapan makan rujak. Ada satu yang kepedasan dan sakit perut. Berhubung Laras memanggil mereka untuk diajak rapat, maka staf yang mulas harus menahan diri dengan cara yang kocak.

Ia suka memasukkan bumbu komedi (sumber gambar: klikkoran.com) 
Ia suka memasukkan bumbu komedi (sumber gambar: klikkoran.com) 

Adegan favoritnya berikutnya ketika semua anak berkumpul dan mengungkapkan kekesalannya pada sikap ayahnya. Mereka menyampaikan kemarahan dan keluhannya selama ini. Di sinilah puncak konflik film tersebut.

Dan yang ketiga ketika diputar rekaman si ayah yang memberikan petuah dan memohon maaf kepada anak-anaknya. Si ayah merekam dirinya sendiri sebelum ia meninggal. Adegan ini sungguh mengharukan. Yayu Unru berhasil membuat Acho juga ikut terharu di lokasi syuting.

Nah pertanyaan terakhir, apabila kembali dipercaya menyutradarai film ingin yang seperti apa? Pria murah senyum ini menjawab ia akan tetap memasukkan unsur komedi di filmnya. Ia memang ingin ke depan menggarap drama dengan unsur komedi. Namun apabila dipercaya menggarap genre horor, maka ia juga akan tetap membubuhinya dengan unsur komedi.

Kami wawancara live dengan Muhadkly Acho (dokpri) 
Kami wawancara live dengan Muhadkly Acho (dokpri) 


Itulah obrolan kami bersama Muhadkly Acho, komika yang sukses dengan debutnya sebagai penulis skenario dan sutradara. Mumpung film "Gara-gara Warisan" masih tayang di bioskop, buruan nonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun