Angka 3 jutaan penonton baginya sudah luar biasa. Bahkan tak sedikit pecinta film yang memprediksi film ini berhasil menembus 4 hingga 5 juta. Ia sendiri sudah merasa senang karena angka dari perolehan "Danur: I Can See Ghost" yang juga disutradarainya, berhasil terlampau (2.736.391).
Memang ia juga sempat was-was karena film "Doctor Strange 2: in the Multiverse of Madness" juga tayang pada libur lebaran (berbeda lima hari).
Namun rupanya "KKN di Desa Penari" mampu untuk bersaing dengan film Marvel tersebut. Keduanya sama-sama dipenuhi penonton.Â
Tentang Film "KKN di Desa Penari"
Awal mengobrol, kami berdua memuji film "KKN di Desa Penari". Kami kompak menyebut film tersebut memiliki keunggulan dari segi sinematografi.
Pengambilan gambar ketika rombongan KKN masuk jembatan dan kemudian memasuki hutan tempat Desa terpencil itu terasa epik. Hal yang unik lainnya ketika perpindahan gambar seolah-olah dibalik dan perubahan malam ke terang yang terasa dramatis.
Di kolom komentar IG live juga tak sedikit yang memuji film ini. Hal ini disyukuri oleh Awi. Tentang perpindahan gambar dengan dibalik itu merupakan trade mark film yang dibesutnya.
Ia juga senang bisa menemukan lokasi syuting yang mirip dengan deskripsi lokasi yang disampaikan oleh SimpleMan. Lokasi jembatan tersebut di Yogyakarta.
Ia dan timnya permak jembatan tersebut dengan dedaunan dan lainnya sehingga terasa lebih cocok dengan latar cerita. Lokasi syutingnya kini telah ditemukan oleh beberapa netizen.
Pujian telah kami lontarkan. Kami kemudian mengkritisi kadar horornya yang terasa kurang intens jika dibandingkan dengan film horor Awi sebelumnya seperti "Badoet", "Danur Universe", dan "Sunyi".