Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mudik Jakarta ke Malang dengan Kendaraan Pribadi, Persiapannya Apa Saja?

24 April 2022   22:06 Diperbarui: 24 April 2022   22:07 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada rasa antusias dan sedikit kecemasan hendak mudik (dokpri) 

Terakhir merayakan Idul Fitri ke Malang pada tahun 2018. Tahun 2020 seharusnya jadwal berlebaran di sana, tapi pupus karena pandemi Covid-19. Tahun 2021 juga sama, ada larangan pulang kampung karena dikuatirkan terjadi penularan. Ketika tahun ini akhirnya diperbolehkan, maka kabar ini disambut gembira. Termasuk olehku. Aku pun bersiap-siap untuk mudik.

Sebenarnya lebih nyaman dan lebih mudah apabila mudik dengan menggunakan kendaraan umum. Karena lumayan jauh, hampir 1000 kilometer, maka perjalanan lebih enak dengan kereta api atau pesawat terbang.

Apabila menggunakan kereta api memang jarak tempuhnya lumayan panjang, sekitar 14-17 jam. Dulu aku pernah merasai kereta lebaran, berangkat pukul 06.00 dan sampai Stasiun Kota Baru Malang pukul 20.00. Kalau jam reguler berangkat siang atau sore hari maka sampainya besok keesokan harinya.

Sedangkan kalau naik pesawat terbang, durasi perjalanan sekitar 1,5 jam. Lebih cepat namun lebih mahal.

Naik kereta sebenarnya lebih nyaman hanya tiket cepat habis (dokpri) 
Naik kereta sebenarnya lebih nyaman hanya tiket cepat habis (dokpri) 


Karena tahun ini belum yakin bisa mudik dan belum tahu awal liburnya, maka kemarin aku tidak pesan tiket kereta api maupun pesawat terbang. Ketika mudik kemudian diperbolehkan, tiket kereta api sudah ludes dan tiket pesawat terbang sudah begitu mahalnya.

Ya akhirnya kami pun naik kendaraan pribadi menuju kampung halaman.

Oleh karena jaraknya lumayan jauh sekitar seribu kilometer dan durasinya jika normal sekitar 13-15 jam, maka kami pun melakukan berbagai persiapan untuk mudik.

Persiapan pertama tentunya menyiapkan kendaraan karena ini sangat vital. Kami memeriksa kondisi mesin mobilnya termasuk ban mobil agar prima ketika digunakan untuk berangkat dan kembali nanti.

Yang kedua, kami juga menyiapkan logistik agar nantinya tidak kesulitan bila terpaksa harus berbuka di jalan. Logistik di sini bisa berupa air minum dan jajanan ringan.

Berikutnya kami juga menyiapkan pakaian, perangkat mandi, obat-obatan, dan juga oleh-oleh untuk dibawa. Kami menatanya di bagian tengah kendaraan dan di bagasi sehingga rapi dan nantinya mudah jika kami mencarinya.

Selanjutnya kami juga membereskan rumah agar nyaman dan bersih ketika ditinggal pergi agak lama. Kami meminta tolong pak satpam untuk memeriksa rumah dan menyiram tanaman.

Selang kompor gas juga dicopot, demikian juga dengan kabel yang tertancap. Kamar dan pintu juga ditutup rapat dan dikunci. Keduanya untuk mencegah terjadi kebakaran dan kemalingan.

Yang tak kalah penting adalah memeriksa rute. Jika jalan utama merah alias macet total, maka kami juga harus menyiapkan alternatif melewati rute lainnya. Atau jika kelelahan mengemudi kaki juga bisa menginap dahulu di Semarang atau di Surakarta.

Menitipkan kucing tak kalah penting (dokpri) 
Menitipkan kucing tak kalah penting (dokpri) 

Menitipkan kucing-kucing dan memastikan makanan mereka cukup juga hal yang krusial. Aku sudah memesan banyak kaleng makanan basah dan tiga kantung besar makanan kering buat stok mereka selama kami tinggal mudik.

Lagi-lagi kami meminta bantuan Pak Satpam untuk menjaga dan memberi makan kucing-kucing kami. Jangan sampai mereka kelaparan dan kehausan gara-gara kami tinggal  bepergian.

Dan yang terakhir adalah berdoa dan berhati-hati di perjalanan.

Selamat bersiap-siap mudik kawan-kawan.

Berikut video tips mudik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun