Tahun ini kegiatan buka bersama rasanya jauh lebih ramai dibandingkan dua tahun belakangan ini. Mungkin karena situasi pandemi Covid sudah berhasil dikontrol dan ditekan juga jumlah penerima vaksin juga terus meningkat. Atau mungkin orang-orang sudah bosan berada di rumah dan ingin berkumpul bersama kawan dan saudara-saudaranya.Â
Tempat-tempat makan pun penuh. Pusat perbelanjaan juga padat. Jika tidak pesan tempat terlebih dahulu, maka bisa jadi malah tidak dapat tempat sama sekali.Â
Selain problema seperti tidak dapat parkir dan tempat makan yang penuh, masalah yang kerap muncul saat mengikuti buka bersama di mal atau di restoran yakni antrian sholat Maghrib.Â
Jika tidak segera bergegas untuk sholat usai adzan Maghrib berkumandang, maka bersiap-siaplah antri. Di beberapa tempat ada yang tempat sholatnya hanya cukup untuk beberapa orang. Alhasil orang-orang harus sabar mengantri.Â
Ada kalanya mushola atau masjidnya agak jauh dari tempat makan. Alhasil mereka juga harus bersabar untuk antri wudlu dan antri sholat.Â
Aku sendiri tipe yang malas datang bukber di tempat umum, kecuali yang diadakan di rumah kawan atau saudara, atau di tempat yang sudah dipesan jauh sebelumnya. Selain pernah mengalami beberapa kali kesulitan cari tempat makan, juga antri sholat Maghribnya yang panjang.Â
Dulu pernah ikut bukber acara kantor di sebuah hotel. Eh ternyata musholanya jauh di basement dan kecil, jauh dari ruang acara.Â
Aku bakal salut jika panitia acara bukber telah memesan tempat, memesan makanan dan menyediakan tempat sholat yang lumayan. Dengan demikian acara bukber jadi nyaman. Kita bisa berkumpul dengan kawan-kawan atau saudara, bisa menikmati hidangan, juga bisa tetap beribadah.Â
Sudah beberapa tahun ini jika kami mengadakan bukber bersama keluarga kakak, kami suka melakukannya selepas sholat Maghrib, menjelang sholat Isya. Alasannya, biar lebih gampang cari tempat makan dan bisa tenang karena sudah membatalkan puasa dan sholat Maghrib di rumah.Â
Kakak biasanya menyiapkan takjil untuk disantap saat adzan Maghrib berkumandang. Ada siomay, serabi, dan es degan. Setelah kami menjalankan ibadah sholat Maghrib, baru sekitar pukul 19.00 kami berangkat mencari tempat makan.Â
Kami menjauhi pusat perbelanjaan yang terkenal karena kuatir tempatnya masih penuh sesak dan tidak dapat parkir kendaraan.Â
Kali ini kami menuju District 1 Meikarta.Â
Sudah lama aku tak mengintip perkembangan Meikarta, rupanya pembangunan apartemen ini masih terus berjalan. Bahkan ada satu tower yang sudah ramai penghuninya.Â
Di District 1 Meikarta rupanya sudah ramai dan pembangunannya sebagian sudah selesai. Tapi di District 2 masih dibangun dan nampaknya masih lama selesainya.Â
Nah di District 1 ini rupanya ada pusat kegiatan. Di sana ada tempat makan, supermarket, dan juga ada bioskop dan tempat permainan.Â
Kami menuju ke sana karena lokasinya tak jauh dari rumah kakak. Mungkin karena sudah pukul tujuh lewat maka tempatnya sudah tidak begitu penuh. Kami menuju ke atas yang tempatnya nyaman dan tidak begitu bising.Â
Oh ya di bawah ada panggung dan ada yang sedang tampil bernyanyi, sehingga terasa bising.Â
Di Serasa menunya adalah menu nusantara. Kami memesan sate maranggi, nasi goreng kambing, nasi campur Bali, dan bakmi godhog. Minumnya ada yang pesan teh hangat, jus kiwi, dan es leci.Â
Tak lama pesanan datang. Kami pun makan dengan lahap. Sekitar pukul 20.30 kami pun pulang.Â
Eh ketika kami menjelajah bagian bawah, rupanya masih banyak tempat yang ramai pengunjung. Di Citywalk Lippo juga sama. Meski sudah pukul 21.00 sebagian besar rumah makan masih padat. Mungkin karena malam Minggu juga.Â
Memang sih kalau bukber bareng teman dan kumpul selepas sholat Maghrib bakal susah karena takut pulangnya makin kemalaman. Oleh karenanya jika kumpul bareng teman atau acara kantor, panitianya harus sigap untuk pesan tempat dulu, kalau bisa sudah pesan makanannya dan tempat sholatnya juga mudah diakses serta nyaman.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI