Salah seorang penerima beasiswa yang kami kumpulkan dalam wadah Ikamida, bercerita jika ia diterima di jurusan perpajakan Universitas Brawijaya. Membacanya, aku jadi ikut senang.
Sudah hampir tujuh tahun wadah ini kami bentuk bersama. Harapan kami sederhana, kami ingin adik-adik kelas SMA kami bisa belajar dengan tekun tanpa pusing memikirkan biaya SPP dan lainnya.
Hingga tahun ini sudah ada 100-an adik kelas yang kami bantu bersama-sama. Yang menyenangkan ketika kami mendengar mereka diterima di kampus yang mereka cita-citakan.
Angkatan pertama beberapa di antaranya memberi kabar sudah mendapat pekerjaan yang mapan. Kini mereka bisa mengangkat kehidupan keluarganya menjadi lebih sejahtera.
Dan yang membuat kami terharu, mereka juga tertular untuk ikut membantu pendanaan sehingga jangkauan beasiswa ini jadi lebih besar. Ini jadi semacam efek berganda.
Kata kawanku yang mengusulkan wadah beasiswa ini, jangan remehkan kekuatan uang sepuluh ribu rupiah. Dari 10 ribu rupiah setiap bulan yang dikumpulkan dari puluhan orang maka akan bisa membantu mereka yang membutuhkan. Dan aku melihatnya sendiri, bagaimana beasiswa ini kemudian menular dan memberikan efek berganda.
Sambil menyeruput susu hangatku yang rupanya tinggal sececap, aku mulai ingin ke peraduan. Hampir terlelap, hampir lupa tulisan ini belum kuunggah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H