"Kepada pemilik rumah ini...", aku membaca kartu pos yang tertuju ke alamatku. Kartu pos bergambar bebek yang lucu. Tak banyak kata-kata yang ditulis di bagian yang kosong. "Semoga harimu menyenangkan dan membuatmu ceria, bersemangatlah!"
Kucek pengirimnya. Namanya Tika. Aku merasa tak punya kawan bernama Tika. Di bawah namanya  ditulis dalam tanda kurung (sssttt...aku tak mengenalmu, kamu juga tak mengenalku). Lalu di paling bawah ditulis, aku menulis kartu pos ini di sebuah kafe yang menyajikan kopi yang tidak enak di sekitaran Depok.
Hei. Aku berkerut-kerut membaca kartu pos ini. Siapa Tika? Dan apa maksud ia mengirimkan kartu pos ini.
Tapi ia berhasil membuatku tersenyum. Ya, aku tersenyum lebar. Perasaan yang menyenangkan mendapatkan kiriman pos dari seseorang yang tak kukenal. Seperti sebuah sihir. Ia memberikan pesan yang membuatku gembira.
Kartu pos bergambar bebek itu kupajang di mading buatanku yang ada di dekat pintu menuju dapur. Di situlah benda-benda yang menarik perhatianku kutempelkan.
Sudah seminggu lamanya aku menerima kartu pos misterius itu. Hingga suatu ketika aku sedang bosan dan scroling lini masa Twitter. Aku menemukan sesuatu yang menarik perhatianku.
Ada teman blogger yang menyukai status seorang pemuda. Ia mengetweet menerima kartu pos yang aneh bergambar Kesatria Baja Hitam dan isinya berhasil membuatnya tertawa.
"Jangan merasa kuatir dan cemas. Di sisi dunia lainnya, Kamu bisa jadi Kesatria Baja Hitam," demikian isinya.
Kata pemuda dengan akun Kuro itu, nama pengirimnya bernama Tika. Ia tak merasa mengenalnya. Tika mengaku menulisnya di dalam kulkas yang besar dan sedang dibersihkan.
Hahaha ia juga dapat kartu pos misterius dari Tika. Sosok gadis yang aneh. Siapakah ia, aku jadi ingin mengenalnya.
Entah kenapa tiba-tiba aku tergerak untuk mengirim kartu pos meniru jejak Tika. Alu punya gambar yang kubuat sendiri. Gambar tersebut bisa kubuat jadi kartu pos. Lalu siapa yang akan kukirimi? Ehm acak saja, aku bisa mencarinya di buku telpon.