Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ketika Telinga Diteriaki Sosok Tak Kasat Mata

3 Maret 2022   22:30 Diperbarui: 3 Maret 2022   22:35 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam Jumat cerita horor sedikit tak apa-apa ya
Kalau pas kejadiannya sih seram juga
Tapi kalau diingat-ingat sekarang, jadi lucu juga
Aku diteriaki makhluk astral saat masih kuliah

Jaman kuliah di Surabaya
Aku ngekos pertama di dekat universitas
Ada sekitar 30-an mahasiswi di satu kosan
Kami mencuci dan menjemur pakaian bergantian

Jika mencuci pagi atau siang hari
Maka aku harus mengantri
Belum urusan mengantri menjemur lagi
Bisa-bisa baju yang sudah kucuci bau lagi

Akhirnya aku mencuci baju dini hari
Sambil sekalian sahur Senin Kamis
Awal-awal tak masalah karena saat itu aku masuk pemberani
Aku mencuci dan menjemur baju sendiri

Hingga ada suatu peristiwa
Suatu dini hari yang tak biasa
Karena terasa sepi dari biasanya
Tapi aku tetap mencuci seperti biasanya

Dan ketika asyik mencuci, kupingku diteriaki dengan kencang
Aku gelagapan karena tak ada siapa-siapa
Aku langsung lari masuk kamar
Kukunci kamar dan kuberdoa dengan terbata-bata

Aku gemetaran hingga adzan berkumandang
Aku malah lupa tak makan apa-apa
Aku juga lupa menuntaskan cucian
Paginya aku dimarahi kakak-kakak yang antri soal cucian

Ketika ingat kejadian itu jadi merinding lagi, sungguh tak enak (sumber gambar: pixabay.com/prettysleepy) 
Ketika ingat kejadian itu jadi merinding lagi, sungguh tak enak (sumber gambar: pixabay.com/prettysleepy) 


Sejak itu aku kapok mencuci pakaian dini hari
Tunggu saja hingga ada cahaya
Tapi itu bukan kali terakhir aku diteriaki
Ada yang kedua di tempat berbeda

Hanya setahun aku betah di kosan lama
Aku tak tahan dengan antrian
Karena yang ngekos kebanyakan
Sedangkan fasilitas terbatas

Akhirnya aku menemukan kos yang nyaman
Harganya tak begitu mahal
Satu rumah hanya enam penghuninya
Ada dapur dan ruang bersama yang nyaman

Aku betah di kosan ini
Hingga lulus dan kemudian bekerja aku masih ngekos di kosan ini
Aku suka dapurnya meski masih pakai kompor minyak
Tak ada rice cooker, masak nasi juga pakai dandang

Aku saat itu rajin belajar dini hari
Karena ada banyak tugas programming
Sambil sekalian berdoa dan menunggu pagi
Aku pun jadi suka masak dini hari

Saat itu pukul dua pagi
Subuh masih satu setengah jam lagi
Aku pun memasak dini hari
Untuk nambah energi

Kusulut sumbu agar kompor menyala
Kutunggu hingga masakan masak
Lalu gangguan itu datang
Ada bunyi-bunyian saat malam

Kupikir itu bebunyian dari tetangga
Aku lupa saat itu langit masih gelap
Ketika aku cuek, aku dapat serangan tak terduga
Ada yang berteriak di kupingku bikin ku terkesiap

Aku lari ke dalam kamar
Sambil bawa wajan isi masakan
Meski kaget tak terhingga
aku tak lupa mematikan apinya

Jantungku berdegup tak karuan
Aku berdoa sebisanya
Dalam hati aku ingin Subuh segera datang
Aku juga jadi tak nafsu makan

Meski dua kali diganggu oleh makhluk tak kasat mata
Aku tak kapok bangun saat dini harian
Hanya kemudian aku lebih waspada
Karena pengalaman diteriaki hantu itu tak menyenangkan

Kini ketika aku mengingat masa itu
Aku jadi tertawa ingat reaksiku saat itu
Meski ketakutan aku masih ingat mematikan api
Saat hendak lari dari tempat cucian, aku juga masih sempat mematikan kran air

Kini ketika menulis cerita ini
Aku seolah-olah kembali ke masa itu
Tiba-tiba aku merasa merinding
Teringat peristiwa tak menyenangkan itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun