Namun sosok Tom di sini masih agak terasa bayang-bayangnya sebagai sosok Spider-Man. Mungkin karena karakter Nate di sini masih mirip-mirip dengan Peter yang cerdas dan juga lincah. Tom di sini telah berupaya keras menjadi Nate dengan lincah memainkan botol dan meramu minuman sebagai bartender, juga melakukan aksi parkour di beberapa adegan.
Dari sisi cerita, film ini punya potensi. Premisnya menarik. Hanya ada sesuatu yang kurang, dari kurangnya emosi yang hadir, landasan cerita sejarah yang kurang kuat sehingga proses perburuan harta karunnya terasa kurang wah, juga beberapa karakter yang terasa tipikal dan sia-sia. Karakter Chloe di sini agak sia-sia, karena ia karena ia kurang punya sesuatu sebagai pemburu harta karun.
Cerita perburuan sejarahnya masih kurang seepik Indiana Jones ataupun tidak sedetail dan sekaya informasi seperti Robert Langdon dalam "The Davinci Code".
Adanya beberapa plot twist dalam film ini  juga masih kurang berhasil membuat ceritanya lebih menarik. Namun minus dalam film ini agak tertutupi dengan aksi di paruh kedua, yang memacu adrenalin dan ikut membuat penonton deg-degan.
Oh ya nama Indonesia muncul dua kali, lewat pulau Banda dan berita bahwa Indonesia gagal melakukan ekspedisi berkaitan Magellan.
Film yang diangkat dari game Plyastation dan dibesut oleh Ruben Fleischer ini belum berhasil membuatku takjub, namun cukup seru dan menghibur. Film ini menjadi salah satu adaptasi game yang berhasil dihidupkan meski tak persis sama dan masih ada kekurangan.Â
Film ini tayang di bioskop sejak Rabu, 16 Februari 2022. Skor: 7/10.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H