Anginnya mulai kencang, sepertinya sebentar lagi hari raya China alias Imlek. Itulah kata-kata nenekku yang masih kuingat tentang imlek. Zaman dulu, Imlek belum menjadi tanggal merah. Dirayakan hanya di keluarga dan lingkup kecil. Baru pada era Gus Dur, Imlek mulai dirayakan dan menjadi salah satu hari libur.
Oleh karena di kampung halamanku ada beberapa tetangga yang merupakan peranakan, maka aku tak asing dengan Imlek. Tetangga persis sebelah rumah adalah peranakan, ia suka memberikan kue keranjang pada kami.
Aku menyukai kue itu. Rasanya seperti dodol tapi tak begitu manis. Aku suka menyantapnya begitu saja. Tapi ibu kadang-kadang menggorengnya dengan tepung terigu tipis.
Yang kuingat lagi tentang Imlek masa kecil adalah hari kelima belas alias Cap Goh Meh. Tahun ini jatuh pada hari ini, Selasa (15/2). Biasanya tetangga mengirimkan lontong Cap Goh Meh. Hidangan ini sedap, seperti opor ayam, dengan potongan lontong, opor ayam, dan bubuk koya.
Baru ketika era Gus Dur, Imlek mulai meriah. Ia dirayakan di tempat-tempat publik. Pertunjukan barongsai pun hadir di pusat perbelanjaan. Kultur dan kebiasaan semasa Imlek pun jadi makin dikenang luas.
Buah KeberuntunganÂ
Menjelang dan saat Imlek, buah jeruk banyak dijual. Utamanya adalah jeruk mandarin. Buah jeruk ini memiliki kulit yang jingga, mengundang selera.
Yang juga laris adalah jeruk santang yang juga disebut jeruk mandarin berukuran mungil. Jeruk ini juga memiliki kulit jingga hanya berukuran mungil. Biasanya ia jarang memiliki biji. Rasanya asam manis segar.
Konon jeruk mandarin adalah simbol keberuntungan sehingga sering disajikan saat Imlek. Buah ini memiliki nama dalam bahasa Tiongkok yang mirip dengan emas, juzi dan jinzi sehingga diharapkan adanya jeruk bisa mendatangkan rejeki dan kekayaan.
Selain aneka buah jeruk, buah lainnya yang dipercaya membawa keberuntungan dan disajikan saat Imlek adalah buah semangka, apel, anggur, nanas, delima, persik, srikaya, buah naga, dan aprikot. Semua buah tersebut ada yang dianggap pembawa keberuntungan, kesuburan, juga simbol awet muda.
Aku sendiri tak merayakan Imlek, namun ikut senang dengan adanya tahun baru China ini. Aku suka menyaksikan pertunjukan barongsai, menyantap kue keranjang, dan juga membaca dongeng-dongeng yang menyertainya.
Tahun ini aku juga ikut merasa mujur karena dari awal Februari ada banyak promo buah-buahan. Aku ikut membeli buah jeruk karena memang kaya antioksidan dan siapa tahu juga membawa keberuntungan bagi kesehatanku. Aku juga masih suka membeli nanas, karena bisa kusantap begitu saja atau juga bisa kuolah jadi setup, kupanggang, atau kubuat jus.
Buah-buah lainnya yang kubeli selama Februari, ada buah manggis, pisang, jambu, dan ciplukan. Nah yang terakhir ini kubeli karena rasa penasaran yang tinggi akan buah ini.
Nama buah ciplukan itu terasa lucu di telingaku dan bentuknya juga menarik, karena seperti tomat ceri namun memiliki selubung tipis. Rasanya asam mengejutkan. Dan warna buahnya yang kuning cerah itu menarik. Siapa tahu ia juga bakal masuk sebagai buah keberuntungan karena warnanya yang kuning seperti emas. Nama mancanya juga keren, golden berry.
Di ajang promo buah-buahan ini juga masuk di dalamnya buah-buah Sunpride, pilihan tepercaya dan satu-satunya pemegang sertifikat GAP. Â Ada nanas, jambu kristal, dan juga pisang cavendish Sunpride yang kutemui di promo buah yang diadakan sebuah platform belanja.
Jambu kristalnya itu enak. Tak begitu keras dan sedikit bijinya. Awalnya aku hanya menyantap satu buah saja, eh ternyata langsung habis dua buah, kumakan sendiri. Jambu ini juga kaya vitamin C dan mineral seperti kalium dan potasium. Cocok untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada kondisi pandemi seperti saat ini.
Pisang cavendishnya sudah sering sekali kumakan. Dan aku tak pernah bosan. Jika lagi malas kumakan langsung, bisa kupanggang sebentar dengan sedikit margarin, atau kusantap dengan oatmeal.
Banyak makan buah saat Imlek dan hari-hari berikutnya semoga bisa memberikan manfaat baik bagi tubuhku. Setidaknya bisa menjadi peningkat daya tahan tubuh saat di lingkungan rumah mulai banyak tetangga yang isoman.
Harapanku sendiri untuk tahun ini tak muluk-muluk. Aku hanya ingin selalu sehat dan negeriku baik-baik saja.
