Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mengungkap Misteri Sosok Arini dalam "Arini by Love.inc"

9 Februari 2022   10:34 Diperbarui: 9 Februari 2022   10:38 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada unsur science fiction dalam film tentang Arini (sumber gambar: Bioskop Online dalam Tribunnews)

Sosok Arini dalam dua film "Love for Sale" menyisakan banyak tanya. Ia dan perusahan tempat ia bekerja sama-sama menyisakan misteri. Di film keduanya, ia nampak gundah ketika Ican dan keluarganya mulai dekat dan sayang kepadanya. Sebenarnya siapakah sosok Arini sebenarnya? Ke mana ia pergi? Apa misi dari perusahaan jasa tersebut? Dan masih banyak lagi sejumlah tanda tanya lainnya. Oleh karenanya sempalan dari film tersebut yang mengisahkan sosok Arini tersebut sangat ditunggu-tunggu penggemar semesta "Love for Sale" ini. Jawaban tersebut ada dalam film "Arini yang rilis sejak 4 Februari 2022 di Bioskop Online.

Film yang diproduksi Visinema Content ini masih dibintangi Della Dartyan sebagai sosok Arini. Selain itu juga ada Kelly Tandiono, Marissa Anita, dan Farish Nahdi. Sutradara dalam film sempalan ini bukan lagi Andibachtiar Yusuf, melainkan Adrianto Sinaga ("Hantu", "Bebek Belur"). Naskah ceritanya sendiri ditulis Andrianto bersama Widya Arifianti.

Film ini memiliki timeline maju mundur, setelah Arini pergi dari rumah salah satu kliennya dan sebelum Arini menjalani profesi di perusahaan jasa Love.inc.  Di adegan awal nampak Arini yang mendorong kopernya ke luar gang, menekuri jalan. Ia kemudian dikejar seseorang. Malangnya ketika ia nampaknya berhasil kabur, ia malah tertangkap atasannya, Diana (Marissa Anita).

Alur berubah menjadi ke masa lalu, ketika Arini melamar ke perusahaan Love. Inc. Busana dan penampilannya masih lugu. Ia berkata hanya ingin bahagia dengan bekerja di perusahaan tersebut.

Ya, ada sesuatu yang berubah dari sosok Arini lama dan sosoknya yang baru. Rupanya ada sesuatu yang memicu Arini untuk mengingat dirinya yang lama.

Sosok Arini dikupas dalam film sempalan ini (sumber gambar: Bioskop Online dalam lifetsyle.bisnis.com) 
Sosok Arini dikupas dalam film sempalan ini (sumber gambar: Bioskop Online dalam lifetsyle.bisnis.com) 

Perubahan Sutradara dan Penulis Ikut Mengubah Nuansanya

Awal menyaksikan sosok Arini di film pertama "Love fo Sale", aku merasa takjub. Ini seperti cerita-cerita fantasi dalam anime dan manga di mana seseorang bisa memesan teman kencan sesuai dengan keinginannya. Setelah kontrak berakhir, sosok tersebut pun lenyap. Meski memiliki unsur science fiction, namun unsur fantasinya lebih kental. Film ini sebenarnya sudah bagus diakhiri seperti itu, dengan solusi yang mengambang dan menimbulkan rasa penasaran.

Namun ketika kemudian hadir film sekuelnya, penonton jadi merasa makin haus akan latar belakang sosok Arini dan lubang-lubang yang ada dalam semesta film tersebut. Mengapa Richard tak pernah bertemu lagi dengan Arini, padahal ia nampaknya masih ada di Jakarta. Mengapa aplikasi Love. Inc masih bisa diakses oleh Ican, padahal usai Arini pergi, Richard tak dapat menghubungi aplikasi tersebut? Ya, ada banyak lubang dan misteri dalam kedua film tersebut.

Oleh karenanya film "Arini by Love. Inc" ini banyak dinanti oleh para penonton, terutama mereka yang telah menyaksikan kedua film "Love for Sale".

Rupanya perubahan sutradara dan penulis naskah berperan besar dalam film ini. Unsur fantasinya lenyap, unsur science fiction-nya yang lebih kental. Unsur ini seperti yang nampak dalam poster dan trailer-nya. Perusahaan ini memiliki alat-alat canggih untuk melatih dan membentuk agen-agennya, seperti tempat untuk melatih agen mata-mata, namun  yang dihasilkan adalah agen yang mampu membantu dan memberikan kebahagiaan kepada kliennya.

Ada sesuatu dalam perusahaan tersebut yang mengubah drastis sosok Arini. Ada hal yang dirahasiakan oleh perusahaan tersebut dari para karyawannya, agar mereka tetap bisa mengendalikan agennya.

Ada unsur science fiction dalam film tentang Arini (sumber gambar: Bioskop Online dalam Tribunnews)
Ada unsur science fiction dalam film tentang Arini (sumber gambar: Bioskop Online dalam Tribunnews)

Premis film ini memang berpotensi, namun sayangnya banyak hal dari misteri Arini dan perusahan jasa ini yang belum terungkap, sehingga film ini hanya memberikan jawaban sekian persen dari yang diharapkan oleh penonton.

Dari segi dinamika cerita alurnya berlangsung lambat. Dengan durasi yang hanya 70 menit, konflik baru memanas sekitar seperempat terakhir dari filmnya. Alhasil yang terjadi kemudian, solusinya seakan-akan dipaksakan, terkesan tergesa-gesa, sehingga malah menyisakan plot hole.

Della Dartyan kurang berhasil menjadi magnet dalam film ini. Kelly Tandiono sebagai Tiara, rekan seprofesi yang lebih banyak mencuri perhatian, demikian pula dengan sosok Marissa Anita sebagai Diana, yang performa aktingnya makin matang.

Kelly Tandiono mencuri perhatian di semapalan ini (sumber gambar: Bioskop Online dalam Tirto)
Kelly Tandiono mencuri perhatian di semapalan ini (sumber gambar: Bioskop Online dalam Tirto)

Dari segi nuansa, filmnya jadi berkesan seperti film-film tentang agen mata-mata bercampur science fiction. Musiknya memiliki unsur menegangkan dan sentuhan futuristik. Tone warna-warna neon juga masih dipertahankan, namun kali ini dominan dengan unsur ungu untuk memberikan nuansa misterius.

Visualnya sendiri lumayan bagus. Bagian yang paling kusuka adalah adegan ketika mobil melaju di jalan-jalan yang sepi dengan ditambah simbol GPS.

Memang filmnya masih memiliki kekurangan, tapi bagi pecinta semesta "Love for Sale" maka film "Arini by Love.inc" ini sayang dilewatkan. Setidaknya menambah kepingan puzzle.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun