Spotify merekomendasikanku untuk memutar tembang dari sebuah band yang rasanya pernah kudengar. Nama bandnya Finch dan tembangnya berjudul "What It Is to Burn". Intro dan scream-nya pernah kukenal. Ada rasa aneh yang menyenangkan ketika mendengar lagu ini. Dan akhirnya kudengar lagi dan lagi.
Aku merasakan seperti goosebumps dalam artian positif ketika mendengar tembang ini. Dari musik pengiring, bait-bait yang dibawakan Nate Barcalow si vokalis dan scream-nya semua epik dan emosional. Aku jadi ingin tahu lebih banyak tentang lagu ini dan band ini. Apa yang dimaksud 'she burn'?
Lagu ini terasa emosional, membuatku seperti merasai emosi yang mengalir dari lagu ini. Dan ketika mendengar beberapa lagu dari band yang sudah bubar ini, aku tahu lagu 'What it is to burn' ini merupakan lagu terbaik band yang mengusung genre emo ini.
Aku suka bait liriknya
I fell diseased
Is there no sympathy, from the sun
The sky's still fire
But I am safe in here, from the world outside
So tell me
What's the price to pay for glory
Era Awal 2000-an Puncak Emo
Era awal 2000-an menurutku adalah puncak keemasan musik cadas. Memang banyak yang menyebut tahun 90-an adalah puncak tersebut dengan banyaknya tembang cadas populer seperti tembang milik Nirvana, Metallica, dan Guns N' Roses.Â
Tapi bagiku akhir 90-an dan awal 2000-an adalah masa musik cadas yang terbaik, karena pada era ini genre nu metal, post-hardcore, dan emo hadir dengan tembang-tembangnya yang asyik untuk berekspresi.
Band nu metal dan post-hardcore rasanya sudah sering kutulis. Kali ini aku ingin mengupas musik cadas dengan genre emo.
Emo berasal dari emotional expression. Musiknya ditandai dengan lirik yang ekspresif, musik yang melodius, dan scream yang mentah, seperti emosi yang tengah meledak-ledak. Liriknya biasanya seperti cerita kehidupan yang mengalami luka, rasa tidak aman, keinginan bunuh diri, kemarahan akan sistem yang berlaku, dan cinta yang gagal.