Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Beyond the Horizon", Pahit Manisnya Kehidupan Saat Serangan Hawa Panas 1976

25 Januari 2022   09:56 Diperbarui: 25 Januari 2022   09:58 1406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Visualnya memikat. Gambaran langit biru, kadang hijau keemasan mewarnai sepanjang film (sumber gambar: IMDb) 

Pada tahun 1976, Prancis dan beberapa negara Eropa mengalami serangan hawa panas. Ternak banyak yang mati karena kepanasan, para petani dan peternak pun kewalahan. Namun hawa panas tak hanya mematikan bagi tanaman dan binatang, melainkan juga mempengaruhi tabiat dan emosi manusia. Kisah tersebut tersampaikan dalam film Prancis berjudul "Beyond The Horizon".

Dalam film yang tayang selama French Film Festival 2022 ini, cerita berpusat pada keluarga Gus. Mereka memiliki pertanian dan peternakan yang masih dikelola secara tradisional.

Kekeringan dan serangan hawa panas membuat mereka, terutama sang ayah dan Gus, mengalami kelelahan secara fisik dan mental. Hampir setiap hari ada ternak yang mati, terutama ayam. Di ladang-ladang ada kalanya mereka menjumpai kambing dan juga sapi yang juga tewas. Bahkan terdengar kabar pemilik sapi bunuh diri karena tak kuat menghadapi kenyataan tersebut.

Gus dan si ayah juga mendapati tekanan dari sekelilingnya. Utang mereka menumpuk. Gus juga melihat ibunya berubah sejak sahabatnya, Cecile, datang.

Clamence Poesy yang dulu tampil di Harry Potter masih aktif di kancah perfilman (sumber gambar: IMDb) 
Clamence Poesy yang dulu tampil di Harry Potter masih aktif di kancah perfilman (sumber gambar: IMDb) 

Cerita dari Kacamata Remaja 13 Tahun

Sudut cerita ini banyak dilihat dari kacamata anak laki-laki yang baru memasuki usia remaja. Di kala usianya yang baru menginjak 13 tahun ia dibenturkan oleh situasi yang membuatnya harus meninggalkan masa kanak-kanaknya dengan segera, untuk menjejaki dunia dewasa dengan manis pahitnya.

Si remaja belia mencoba memahami perubahan dunia kecil di sekelilingnya. Ia mencoba memahami alasan cuaca begitu keras kepada mereka berbulan-bulan dan sampai kapan cuaca bakal berubah. Ia juga berupaya menyelami apa yang ada di pikiran ibu, ayah, dan juga kakak perempuannya saat ini. Ia juga ingin tahu mengapa jaraknya dengan si ibu jadi terasa lebar.

Gus merasa hawa panas juga membuat emosi dan tabiat manusia berubah (sumber gambar: IMDb) 
Gus merasa hawa panas juga membuat emosi dan tabiat manusia berubah (sumber gambar: IMDb) 


Ya, cerita di sini mengetuk emosi penonton dengan lebih banyak menitikberatkan pada emosi pra remaja yang masih rapuh dan labil. Peran Gus ini dibawakan secara apik dan gemilang oleh aktor muda, Luc Bruchez.

Pemeran Gus dan si ayah, Thibaut Evrard, menjadi nyawa dalam cerita ini. Keduanya menjadi penggerak cerita. Hanya agak disayangkan potensi Laetitia Casta dan Clamense Poesy agak kurang tereksplorasi di film ini.

Interaksi Gus dan ayahnya menarik di sini, keduanya menggerakkan cerita (sumber gambar: IMDb) 
Interaksi Gus dan ayahnya menarik di sini, keduanya menggerakkan cerita (sumber gambar: IMDb) 
Selain akting memikat kedua pemeran, film ini menampilkan visual musim panas yang indah dengan langit biru dan hijau keemasan dari ladang pertanian. Dalam teriknya matahari dan serangan hawa panas, masih ada hal-hal menarik lainnya, kontras dengan situasi buruk yang dialami saat itu. Visual yang epik dari lensa Christophe Beaucarne menampilkan sesuatu yang terasa misterius dan juga rasa sepi yang terasa menekan.


"Beyond the Horizon" dirilis tahun 2019. Film ini dibesut Delphine Lehericey ("Puppy Love", "Une Separation"). Pesan dari film ini adalah tentang perempuan yang tak ingin hanya berperan dalam urusan domestik rumah tangganya dan juga tentang kapitalisme yang menyesakkan bagi para petani dan peternak.

Film ini menggambarkan realita apa adanya. Konklusinya dibiarkan mengambang. Skor: 7/10.

Visualnya memikat. Gambaran langit biru, kadang hijau keemasan mewarnai sepanjang film (sumber gambar: IMDb) 
Visualnya memikat. Gambaran langit biru, kadang hijau keemasan mewarnai sepanjang film (sumber gambar: IMDb) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun