Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Nero Jadi Dua

14 Januari 2022   16:21 Diperbarui: 14 Januari 2022   16:29 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dulu aku membantu dan menemani Kidut Cindil melahirkan duo Nero dan dua adiknya (dokpri)

Kedua kucing oren tersebut kuberi nama Nero. Untuk membedakannya kuberi nama lengkap, satu Nero Manis, dan lainnya Nero Nakal alias Nero Tampan. Mereka semua cicit-cicit Nero, sama-sama berbulu oren alias jingga dan sama-sama lincah.

Ya, aku sudah pernah bercerita tentang sedihnya ketika Nero telah pergi ke alam baka. Tapi Nero memang  termasuk kucing yang telah tua. Usianya hampir tujuh tahun, mungkin sudah termasuk lansia bagi seekor kucing.

Namun Nero memenuhi janjinya untuk berpamitan kepadaku. Ia juga meninggalkan warisan, cicit-cicitnya yang lahir dari rahim Kidut Cindil, dua-duanya berwarna jingga, mirip dengannya. Ia juga masih sempat makan dan duduk-duduk bareng dengan kedua cicitnya tersebut saat ia berpamitan.

Roda kehidupan terus melaju. Tak ada gunanya terus bersusah. Kini aku juga punya kucing oren, dua lagi, Nero Manis dan Nero Nakal.

Nero mewariskan cicit-cicit untuk memberikan kenangan baru bagiku (dokpri)
Nero mewariskan cicit-cicit untuk memberikan kenangan baru bagiku (dokpri)


Keduanya lengket sekali denganku. Apalagi si Nero Nakal. Dari fisik dan penampilan, si Nero Nakal paling mirip dengan kucingku terdahulu itu. Ada motif garis-garis di kakinya, mirip sekali dengan Nero. Kadang-kadang aku seperti melihat sosok Nero kecil ketika aku memerhatikannya.

Nero Nakal juga kucing jantan sama seperti eyangnya. Rasa ingin tahunya tinggi dan mau makan apa saja, dari makanan kering, makanan basah, hingga nasi bercampur ikan. Tak pusing urusan makanan untuk Nero. Bahkan ia doyan ubi cilembu dan jagung rebus. Namun, ia sama rewelnya seperti Nero ketika dimandikan. 

Untungnya Nero Nakal tak suka kelahi dengan kucing jantan lainnya. Ketika ada kucing jantan menantang kucing-kucing rumah, induknya, si Kidut Cindil, yang menghadapinya. Si Nero Nakal malah lari ke dalam rumah bersama Pong. 

Dulu aku membantu dan menemani Kidut Cindil melahirkan duo Nero dan dua adiknya (dokpri)
Dulu aku membantu dan menemani Kidut Cindil melahirkan duo Nero dan dua adiknya (dokpri)
Sedangkan adiknya, si Nero Manis, lebih mirip dengan induknya. Ia kucing betina dengan buku yang begitu halus dan panjang-panjang. Ia suka sekali mengikuti induknya, Kidut Cindil, kemana-mana, bahkan sesekali kulihat ia masih manja, menggelendot dan minum air susu induknya.

Nero Nakal manja sekali padaku. Ia jarang membiarkanku duduk santai sendirian. Ia suka sekali bergelung ke pangkuanku. Bahkan sering berebut bersama Opal atau Pong yang sedang ingin bermanja-manja. Biasanya ia yang menang. Jika pintu kamarku dibuka, Nero Nakal juga paling sigap berlari mendekatiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun