Ya, film horor utamanya adalah memainkan psikologi dan emosi penonton agar merasa berdebar-debar ketakutan. Monty tak menggunakan resep jump scare, musik mengagetkan atau banyaknya penampakan. Tidak, ia menggunakan cara klasik, membangun rasa mencekam secara perlahan-lahan lewat suara, nuansa, dan lokasi. Namun ia juga menggunakan kemunculan sosok menyeram secara mendadak yang memang berhasil mengagetkan. Ya, sosok seramnya sulit diprediksi kehadirannya.
Film horor model found footage atau mockumentary ini mulai populer sejak film "The Blair Witch Project" di mana sekelompok anak muda berupaya hendak membuat film dokumenter tentang legenda Blair Witch. Kemudian menyusul franchise "Paranormal Activity", "Cloverfield", dan "The Last Exorcism" yang juga sukses menarik minat penonton.
Horor mockumentary tahun 2021 yang laris adalah horor Thailand "The Medium". Oleh karena ceritanya disebut-sebut sedikit mirip dengan "Keramat" jadinya penasaran. Beda sih ceritanya, meski sama-sama ada unsur kesurupan dan menghilang.
Film "Keramat" ini cukup bagus, meski kurang jelas landasan Migi mengalami kerasukan. Masalah waktu di dimensi alam gaib juga membuatku bertanya-tanya, benarkah jam manusia sama dengan waktu di dimensi alam gaib.
Namun pesan untuk mencintai alam di sini kuat. Sosok hantu berkali-kali menyebutkan alam murka karena manusia serakah dan merusak alam. Uhm ini menarik, ada pesan cinta alam di dalam film horor.
Wah jadi penasaran akan film sekuelnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H