Gagasan metaverse juga ada dalam film "The Matrix", di mana manusia secara tak sadar ternyata berada di dunia simulasi yang dikelola oleh mesin. Dalam dunia nyata ternyata manusia 'dijajah' oleh mesin.
Ehm pesan dari film pertama tersebut, jangan terlalu larut di dunia digital. Perlu ada jeda untuk menikmati dunia nyata. Sedangkan dalam film kedua, manusia jangan sampai dikendalikan oleh mesin.
Ya, konsep metaverse bisa jadi menjanjikan sebagai hiburan. Membayangkan metaverse membuatku teringat akan adegan "The Matrix" yang paling epik. Ketika Neo dan Trinity memasuki markas musuh untuk Morpheus yang disander agen Smith. Adegan ini sangat berkesan, apalagi musiknya. Adegan ketika Neo dan Trinity menembak dan menghindar dari peluru itu epik. Apalagi ketika mereka mengenakan kacamata hitam. Cool!
Lagu "Spybreak!" ini dulu sering kali kuputar. Tembang dengan irama elektronik dan tempo cepat ini membuatku bersemangat. Dulu membuatku bersemangat membayangkan dunia maya yang makin menarik dengan internet yang makin cepat.
Kini sambil memutar lagu ini, aku jadi membayangkan konsep metaverse. Andaikata ada second life di metaverse, aku ingin diajari Neo beraksi, menembak, berlari kencang sambil melompat. Sepertinya seru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H