Ehem ini mungkin sesuatu yang pahit, tapi kita perlu sikapi dengan bijak untuk menentukan arah ke depan. Ada dua data yang kukumpulkan. Yang pertama dari Hootsuite Januari 2021 Â berdasarkan data Semrush per Desember 2020 tentang 20 website terpopuler di Indonesia dan yang kedua dari Alexa yang kuambil baru-baru ini berdasarkan 50 website terpopuler di Indonesia.
Aku tidak akan menyebutkan detail siapa-siapa saja kompetitor Kompasiana. Aku yakin teman-teman Kompasianer sudah tahu website mana saja yang dimaksud jika melihat gaya anak muda yang mulai diterapkan di Kompasiana.
Pada tahun 2018, Kompasiana masih masuk 20 besar katagori berita terfavorit, tapi saat ini Kompasiana masuk di urutan ke-63 di Alexa secara umum dan bila dihitung hanya dari kategori media, Â sudah keluar dari angka 30 besar. Â
Kompetitor Kompasiana yang masih 50 top situs rata-rata masih berupa media online baru. Ada yang dibentuk baru tahun 2014, ada pula yang baru hadir tahun 2017. Namun mereka fokus di ceruk anak muda. Bahkan ada yang langsung menyebutkan target mereka usia Milenial dan gen Z. Jadinya sejak awal mereka hadir, mereka langsung fokus dengan artikel-artikel yang bergaya anak muda.
Kehadiran mereka langsung menarik minat pembaca kalangan muda. Apalagi ada benefit menarik yang diperoleh bila bergabung dan menulis di sana.
Mereka cerdik dan fokus mengolah pasar mereka. Bahkan ada yang membayar para penulisnya untuk rajin menuliskan konten-konten yang disukai anak muda saat ini, misalnya tentang K-Pop dan horor (jangan salah konten horor banyak yang viral).
Persaingan Berdarah-darah (Red Ocean)