Tentang tren demografi warganet yang bergeser ke usia 18-34 tahun sebenarnya bukan sesuatu yang bisa dipungkiri. Kita sendiri terus bertambah tua, kita yang usianya dulu masuk usia muda, kemudian masuk ke kelompok usia yang lebih matang. Demikian pula yang dulunya masuk usia matang telah semakim bergeser ke usia yang lebih tua.
Selain itu, penetrasi internet di Indonesia semakin baik, terutama di kota-kota besar dan di Jawa Bali. Kecepatan aksesnya juga semakin meningkat.  Gawai berakses internet juga semakin mudah dijumpai dan harganya relatif makin terjangkau. Tak heran jika remaja makin mudah terpapar oleh internet. Bahkan anak-anak bayi dan balita juga sudah mulai diperkenalkan oleh internet oleh orang tua dan sekelilingnya. Itulah generasi alpha (post gen Z), yang kehidupannya semakin terpapar oleh teknologi. Pada tahun 2020 kelompok post gen Z mencapai 10,88%.
Lantas dengan adanya data ini wajar dong bila Kompasiana mulai lebih banyak menyasar generasi muda?
Tunggu dulu, kita cek satu-persatu.
Dengan persentase generasi Z yang makin banyak, maka memang rasanya menggiurkan segmen anak muda. Namun jika angka generasi Z dan post gen Z ditotal maka angkanya baru mencapai 38,82%. Angka gen Milenial, gen X, baby boomer, dan pre-boomer masih jauh lebih banyak yakni 61,18%. Jadinya peluang keterbacaan oleh non gen Z masih lebih banyak saat ini.
Selain itu jika kita melihat 20 top website dari Semrush per Desember 2020, terlihat bahwa sebagian besar website tersebut punya ciri khas dan keunggulan masing-masing. Google dengan predikat mesin pencariannya, YouTube dengan konten videonya yang begitu banyak, Facebook dengan anggota medsosnya yang juga memiliki banyak latar belakang, Wikipedia dengan sumber pengetahuannya, dan Tokopedia atau Shopee sebagai  e-commerce favorit. Ini berarti kita akan sulit mendapatkan kesan dari warganet jika hanya tampil 'biasa-biasa' saja. Perlu ada keunikan dan ciri khas tersendiri.  Apa sih yang kudapat setelah bergabung atau setelah membaca di Kompasiana?
Peringkat Kompasiana dibanding Kompetitor