Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Matrix: Resurrections", Alur Ceritanya Berantakan

24 Desember 2021   00:29 Diperbarui: 24 Desember 2021   20:56 15254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dulu kami bertepuk tangan usai menontonnya di bioskop (sumber gambar: IMDb)

Salah satu benang merahnya adalah sosok Sati yang kini telah dewasa (sumber gambar: IMDb)
Salah satu benang merahnya adalah sosok Sati yang kini telah dewasa (sumber gambar: IMDb)
Namun entah kenapa ceritanya terkesan dipaksakan. Neo muncul kembali saja rasanya aneh, meski diberikan penjelasan panjang lebar alasan kemunculannya.

Penampilan Keanu Reeves di sini tidak seepik ketika ia memerankan Neo pada 18 tahun lalu. Dialognya pendek-pendek dan sosoknya masih mirip dengan John Wick dengan cambang dan kumisnya.

Keanu di sini nampak lelah, berbeda dengan ketika ia menjadi John Wick. Begitu pula dengan Carrie-Anne Moss. Memang penampilan mereka masih prima apalagi mengingat usia mereka yang tak lagi muda. Atau mungkinkah karena mereka kurang antusias dengan proyek ini?

Alur ceritanya memang berantakan. Aku bertanya-tanya kalau Neo dan Trinity diperankan oleh orang yang sama, mengapa agen Smith dan Morpheus tidak lagi diperankan Hugo Weaving dan Laurence Fishburne. Keduanya hanya muncul di footage untuk memunculkan kembali memori Neo.

Dulu ketika kali pertama menyaksikan "The Matrix" di bioskop sekitar tahun 1999, aku sangat kagum. Adegan ketika Neo dan Trinity menyerbu markas membebaskan Morpheus begitu berkesan. Apalagi musiknya. Kami bertepuk tangan setelah film usai.

"The Matrix" menjadi pijakan baru film science fiction dan cyber punk. Ia juga berpengaruh ke dunia fashion, buku, hingga cara pandang yang baru. Mungkin karena suka akan karakter Neo aku kemudian tertarik masuk jurusan teknik informatika karena ingin bisa jago koding seperti Neo. Aku juga punya kucing yang kunamai Neo.

Dulu juga sampai punya CD MP3 album soundtrack-nya dan masih suka kuputar hingga saat ini. Lagu "Spybreak! (Short One) - Propellheads, "Clubbed to Death" - Rob Dougan, "Prime Audio Soup" - Meat Beat Manifesto, "My Own Summer" - Deftones, dan "Wake Up" - RATM begitu luar biasa saat itu. Salah satu album soundtrack favorit.

Dalam film 2021, tembang "Spybreak" kembali masuk dalam album soundtrack. Begitu juga dengan "Wake Up"-nya RATM.

Dulu kami bertepuk tangan usai menontonnya di bioskop (sumber gambar: IMDb)
Dulu kami bertepuk tangan usai menontonnya di bioskop (sumber gambar: IMDb)
Menurutku "The Matrix 4" lebih berunsur komedi dan satir. Thomas yang dikisahkan harus menyelesaikan sekuel game "The Matrix" membuatku nyengir. Demikian juga dengan dialog di sebuah adegan di mana Warner Bros memaksa untuk membuat sekuel membuatku tertawa geli.

Kehadiran Chad Stahelski dengan peran sebagai suami Tiffany dengan nama Chad juga membuatku tersenyum. Ia adalah stuntman Keanu Reeves di "The Matrix". Lalu naik kelas menjadi sutradara John Wick.

Tentang The Matrix entah kenapa aku selalu merasa Neo adalah Alice versi laki-laki. Ia tertarik mengikuti kelinci (Bugs), memilih dua pil (merah dan biru), dan bertemu dengan dunia yang menarik yang bak mimpi bagi Neo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun