Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Konflik Dua Generasi dalam "Losmen Bu Broto"

18 Desember 2021   06:23 Diperbarui: 19 Desember 2021   03:24 1384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Broto sosok mriyayi, anggun namun tegas (sumber gambar: tempo.co) 

Namun sayangnya cita-cita putrinya berbeda. Meskipun Sri selalu manut akan perintah ibunya dan mengerjakan tugasnya dengan sungguh-sungguh, ia memiliki cita-cita yang berbeda. Ia ingin menjadi penyanyi dan berkeliling tur bersama sahabatnya, Kirana (Danilla Riyadi).

Bu Broto nampaknya kecewa dengan pilihan Sri. Ia lebih menganggap aktivitas Sri menyanyi lebih sebagai hobi daripada pilihan karier. Hal ini coba didamaikan oleh Pak Broto (Mathias Muchus).

Sikap pemberontak Sri juga ditunjukkan oleh caranya dalam mengambil putusan. Ketika Jarot (Marthino Lio) mempertanyakan kesediaan kamar di losmen tersebut, Sri meralat kata-kata ibunya dengan menyebutkan masih ada kamar yang membuat ibunya berang. Ibunya terang-terangan kurang menyukai Jarot yang seperti berandalan.

Namun Sri sendiri tidak bijak. Ia kemudian melanggar norma yang sebenarnya sesuatu yang salah bagi tiap generasi. Ia melakukan hubungan terlarang dengan Jarot hingga berbadan dua.

Ketika Sri berkonflik dengan ibunya karena pilihan karier, maka saya sebagai penonton merasa itu konflik yang wajar di dalam sebuah keluarga. Hal yang umum antara orang tua dan anak.

Namun ketika konfliknya sampai ke Sri berbadan dua, entah kenapa kemudian saya ikut merasa kecewa seperti yang dialami Bu Broto.

Bu Broto merintis usaha losmennya dengan perjuangan keras, bahkan ia kesulitan mendapatkan restu melakukan usahanya ini oleh keluarga besarnya.

Adanya skandal yang dilakukan putrinya tentunya akan mencoreng namanya karena ia hidup di kota yang warganya masih guyup dan masih suka bersosialisasi satu sama lain.

Saya tidak tahu apakah konflik yang dialami Sri ini juga ada di versi serialnya dulu yang tayang di TVRI pada tahun 1986-1989. Namun saya merasa konflik ini agak dipaksakan, pemberontakan Sri sudah salah. Sudah bukan pertentangan antargenerasi dan perbedaan cara pandang.

Solusinya juga nampaknya begitu mudah. Memang sih film layar lebar punya batasan durasi. Tapi masalah seperti yang dialami Sri adalah masalah besar, apalagi bagi Bu Broto yang priyayi dan namanya pastinya dikenal oleh tokoh-tokoh di Yogya.

Hingga pertengahan film saya menyukai setiap elemen kisah. Tapi setelah tahu konfliknya berupa skandal besar jadinya malah kurang terkesan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun