Di jaringan bioskop lainnya harga makanan relatif wajar. Aku pernah jajan cireng dan gorengan, masih sekitaran 25 ribuan. Hahaha lucu juga nonton film sambil makan rujak cireng.
Kembali ke soal makanan selundupan, di jaringan bioskop tertentu relatif masih bisa menyelundupkan makanan. Apalagi jika penontonnya ramai, pasti si petugas kelabakan memeriksa tas satu-persatu.
Tapi tidak dengan bioskop-bioskop tertentu. Petugasnya jeli, bahkan kayak sedang memeriksa pembeli yang dicurigai pengutil.
Aku pernah merasa benar-benar tak nyaman. Setiap kantong tas dibuka. Benar-benar kayak kita lagi menguntil. Apesnya aku pernah lupa menyimpan air gelas. Ada juga penonton yang membawa tumbler. Eh kedua-duanya disita dan baru boleh diambil usai nonton.
Memang sih bakal kembali barang kita, cuma rasanya tak nyaman. Penonton jadi seperti dicurigai bak penjahat. Setelah itu aku menghindari bioskop tersebut. Ada rasa trauma diperlakukan seperti 'maling'.
Akhirnya tetap paling nyaman nonton di bioskop dekat rumah. Cukup 15 menitan pakai motor sudah sampai. Petugasnya juga rajin meminta penonton untuk check in barcode Peduli Lindungi.
Harga tiketnya juga masih wajar, terutama hari kerja. Selain itu tidak terkesan hawa 'singup' dan petugasnya ketika memeriksa bawaan pengunjungnya juga tidak kelewatan.
Sebenarnya masih ada kisah-kisah menarik lainnya di bioskop. Seperti penonton menyebalkan yang suka menendang-nendang kursi, penonton yang kencang menelpon dalam  studio sehingga kupikir itu dialog dalam film, dan pertengkaran sesama penonton gara-gara salah tempat duduk, juga pengalaman tak enak diapit dua pasangan yang pacaran. Wah apes banget itu, benar-benar salah milih tempat duduk.
Oh iya kemarin juga ada teman yang share penonton yang cosplay baju Spider-Man saat menonton sekuel "Spider-Man". Lalu mesin penukar tiket yang error di beberapa tempat terutama hari Rabu kemarin, termasuk di bioskop dekat rumah. Alhasil penonton yang membeli daring malah antri, menunggu mesin berjalan normal kembali.