Atau seperti langkah yang diambil pihak manajemen Sirkuit Mandalika, mereka bekerja sama dengan Dinas Peternakan setempat, shelter hewan, dan komunitas pecinta hewan, agar yang berkeliaran di sirkuit dipindahkan, diadopsi, sambil divaksin dan disterilisasi.
Hal ini penting di sirkuit, karena event balap bisa membahayakan mereka. Tapi langkah tersebut masih dalam proses karena buktinya anjing-anjing masih asyik olahraga pagi di sirkuit
Kekuatiranku kedua berkaitan dengan rencana sebelumnya - pra Mandalika menjadi destinasi super prioritas _ yaitu berkaitan dengan wisata halal.Â
Aku kuatir hewan-hewan seperti anjing dianggap tak sesuai dengan konsep wisata halal yang dulu pernah diusulkan berlaku di Lombok. Lalu ada oknum yang berbuat jahat seperti yang pernah terjadi di tempat lain. Jangan sampai deh. Anjing juga makhluk Tuhan yang juga harus disayang.
Nah karena melihat anjing-anjing tersebut, pembicaraan beralih ke soal scaling alias pembersihan gigi. Anjing milik kompasianer Efa rupanya rajin di-scaling agar ia nyaman bersantap.
Demikian juga dengan soal steril. Mbak Yayat rupanya rajin membawa kucing-kucing jalanan yang dijumpainya untuk disteril dan divaksin. Ia  punya klinik langganan yang peduli kepada hewan-hewan liar sehingga tarifnya relatif terjangkau. Karena terus-terusan membahas steril maka Mbak Yayat pun kemudian mendapat julukan baru, Mak Steril.
Ketika melihat anjing tersebut, si Efa nampaknya gemas untuk mengajaknya bermain. Sementara kami masih asyik membahas tentang steril dan scaling.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H