2. Karakter-karakter Lebih Ekspresif dan Tergali
Dalam versi bioskop, karakter Yuni yang diperankan Arawinda Kirana tidak hanya maniak ungu, ia juga lebih ekspresif. Ia mudah bergaul, suka bernyanyi, mandiri, dan suka mencobai sesuatu.
Si nenek yang diperankan oleh Nazla Thoyib juga ekspresif. Ia pandai bernyanyi  bergoyang, juga merokok. Ia tipe nenek gaul nan lincah.
Sosok Suci (Asmara Abigail) juga di sini lebih tergali. Siapakah ia, awal pertemuannya dengan Yuni juga diceritakan. Dinamika emosinya lebih terlihat.
Begitu pula dengan Ayu Laksmi yang di sini berperan sebagai penyanyi rock. Ia memberikan petuah kepada Yuni yang mempengaruhinya.
3. Hubungan yang hangat antara Yuni dan kedua orang dan neneknya
Dalam film versi bioskop, hubungan Yuni dan kedua orang tua  juga dengan neneknya terasa lebih hangat.  Yuni kerap mengobrol dengan ibunya yang diperankan Nova Eliza melalui video call.
Ayahnya (Rukman Rosadi) juga akrab dengan putrinya meski jarang bertemu. Yuni sendiri dengan neneknya juga suka bersikap manja dan kadang-kadang mengusilinya. Neneknya juga sayang kepadanya.
4. Obrolan kawan-kawannya
Yuni bersama kawan-kawannya, Sarah, Nisa, Tika, dan lainnya juga akrab. Obrolan mereka macam-macam hingga mengarah ke hal-hal yang dirasa tabu. Mereka berbicara tentang hubungan intim, nasib perempuan setelah menikah, dan sebagainya.
Ada adegan yang mengejutkan di versi bioskop. Hal ini dikarenakan Yuni penasaran dengan celetukan temannya.