Bukan hanya dodol dan manisan rumput laut, kini produk makanan yang bisa dibawa pulang sebagai buah tangan saat berwisata ke Lombok makin bertambah. Kalian akan bingung membelinya karena pastinya penasaran ingin mencobai semuanya. Ada keripik plecing kangkung, keripik kopi, hingga yang unik-unik seperti bolu kangkung dan bolu kelor.
Wah seperti apa ya rasanya?
Mengunjungi Lombok ibarat sekaligus wisata kuliner. Oleh karena Lombok kaya akan bahan alam yang kemudian diolah menjadi hidangan khas.
Para putra-putri Lombok juga kreatif, buktinya mereka tak cukup hanya dengan makanan khas dari rumput laut yang diolah menjadi manisan dan dodol. Lombok juga bukan hanya tentang madu.
Ada begitu banyak yang bisa diolah dari hasil bumi Lombok. Dari kangkungnya yang panjang-panjang, hasil kelor yang berlimpah, kopi yang khas, sambal plecing yang beken dan masih banyak lagi.
Nah untuk memudahkan teman-teman untuk mencari tempat oleh-oleh dan jenis oleh-olehnya, maka akan kubagi menjadi beberapa lokasi.
Sate Rembiga, Madu, dan Kopi Lombok
Tiga produk ini saya temui saat pameran di acara konferensi internasional tentang Lombok. Yang pertama adalah kopi Lombok jenis robusta dan arabica. Bagi yang suka kopi 'kudu' coba kopi khas Lombok. Selintas mirip dengan kopi hitam lainnya namun aromanya agak berbeda. Penggemar kopi pasti bisa membedakannya.
Produk kopi yang dipamerkan waktu itu merk BAC dari UD Berkah Alam dan sudah berkualitas kopi ekspor. Kopi ini berasal dari Lombok Utara dipanen di lembah Rinjani.
Kemudian ada produk madu dari Lumbung Madu Hasanah. Ada juga bawang putih yang direndam di dalam madu yang bisa digunakan sebagai obat-obatan.
Dan yang ketiga adalah sate rembiga dari Sate Rembiga Goyang Lidah. Sate ini siap dimakan tapi lebih baik jika dipanaskan dulu.
Nah tadi siang saya bersantap dengan sate rembiga. Saya hangatkan dulu di wajan baru disantap dengan nasi. Rasanya cenderung manis dengan ukuran daging sapi yang mungil-mungil. Enak.
Keripik Kolang-kaling dan Wedang Mulegati yang Sedap
Di Desa Wisata Bilebante kami menjumpai beragam produk yang unik. Mereka memanfaatkan rumput laut juga hasil panen mereka seperti pisang, singkong, terung ungu, kolang-kaling, serai, kunyit, dan secang.
Hasilnya adalah produk unik yang nikmat seperti keripik, tortila, roll, dan juga minuman hangat muleganti seperti jamu yang nyaman di tenggorokan.
Ada dodol dan tortila rumput laut, keripik dan roll pisang, keripik singkong, dodol terung ungu, keripik kolang-kaling, dan wedang muleganti yang sebagian besar di bawah label Tapona Food. Harganya mulai dari Rp 10 ribu.
Beberapa saya cobai dan kubeli, yakni dodol rumput laut, dodol terung ungu, keripik kolang-kaling, dan wedang muleganti.
Dodol rumput lautnya buatan sendiri, tidak begitu kenyal, namun tetap enak. Keripik kolang-kalingnya gurih dan renyah, rasa dan aroma kolang-kalingnya sepertinya sudah hilang. Ia jadi seperti keripik kentang kombinasi keripik puli.
Keripik kolang-kalingnya juara, ada rasa original dan pedas manis. Dua-duanya enak. Harganya juga tak mahal, Rp 10 ribu perbuah. Nyesal juga tak beli banyak.
Dodol terung ungunya memiliki rasa agak mirip dengan jenang Kudus. Aroma dan rasa terung rasanya sudah hilang ketika berbaur dengan rumput laut, tepung beras, tepung ketan, gula aren, santan, dan mentega.
Wedang mulagantinya ini juga juara dan saya rekomendasikan untuk dibeli. Dalam bahasa Sasak, muleganti artinya benar sekali.
Wedang ini sedap diminum hangat atau dingin. Ketika dingin akan seperti jeli karena mengandung rumput laut. Bahannya ada secang, daun serai, kunyit, jahe merah, gula semut, gula pasir, dan tepung rumput laut.
Ketika kemarin badan kurang fit, saya minum ini malamnya, besoknya sudah kembali segar. Enak dan bisa untuk jaga kesehatan.
Di acara ini juga dipamerkan produk terbatas dari seniman pangan Lombok. Ada gulai lemak, mie rumput laut shirataki, sambal Taliwang, daun ashitaba bubuk, kue kering cascara, dan keripik kacang hitam, juga selai jamblang rumput laut. Sayangnya tidak ada tester dan belum dijual resmi di pasaran.
Bawang Putih dan Beras Merah dari Rinjani
Di bawah Rinjani banyak warga yang bertanam bawang dan beras merah varietas lokal. Mba Hany, kompasianer Yogya, membeli seikat bawang putih yang bisa jadi obat dan juga beras merah.
Aneka Olahan Rumput Laut, Sambal, dan Aneka Keripik
Di toko oleh-oleh seperti Lestari Oleh-oleh Lombok ada begitu banyak produk makanan bisa dibawa pulang, dari manisan rumput laut, sambal, keripik, dan madu, juga kacang mede.Â
Harganya berkisar Rp 20-40 ribuan, tapi ada juga yang di atas Rp 100 ribu. Enaknya di sini pembeli bisa minta belanjaannya dikemas kardus untuk siap ditaruh di bagasi.
Manisan dan dodol rumput lautnya makin banyak variannya. Ada rasa tomat, nangka, habbatussauda dan kelapa muda. Pembeli bisa mencobanya  yang rasa habbatussauda terasa getir dan pedasnya unik. Kesukaanku yang rasa tomat.
Keripiknya juga beragam ada keripik bayam, ebi, kangkung, rumput laut, ares, dan plecing kangkung. Juga ada snack unik tortila rumput laut, stik kangkung, stik kelor, dan stik rumput laut, juga kerupuk kulit kerbau.
Saya mencobai keripik ares dan keripik plecing kangkungnya. Rasanya agak mirip dengan keripik bayam. Enak. Kerupuk kulit sapi dan kerbau juga sama-sama sedap dan bisa jadi teman nasi.
Di Sasaku Makin Banyak yang Unik
Di tempat toko oleh-oleh bernama Sasaku, produknya makin kreatif. Membuatku bingung memilihnya.
Ada keripik kopi, semprong kelor, browker chip kelor, bolu kelor, bolu kangkung, keripik pare, keju koro, dan komag Lombok. Komag rupanya adalah biji kacang koro.
Saya membeli keripik kopi dan komag Lombok pedas manis. Dua-duanya punya rasa dan aroma yang unik.
Sayangnya saya tak membeli bolu kangkung atau bolu kelor, padahal sungguh penasaran. Sampai di rumah, saya baru menyesal.
Serba Sarang Walet
Nah di Kampung Walet juga dijual aneka oleh-oleh dari sarang burung walet. Ada bubur gandum sarang walet, minuman herbal, biskuit, dan kopi walet. Unik, bukan?! Lombok rupanya juga punya potensi sarang walet.
Nah bagi kalian yang ingin belanja oleh-oleh jajanan unik Lombok bisa mencobai makanan di atas. Atau siapa tahu ke depan bakal makin banyak varian produknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H