Konferensi internasional ini dihelat secara hybrid, daring dan luring. Para peserta mendaftar terlebih dahulu di website MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) Indonesia.
Para peserta luring harus dalam kondisi sehat dan telah divaksin. Sedangkan untuk peserta daring bisa mengikutinya baik di YouTube KEMENPAREKRAF, Harian Kompas, dan Kompas TV, maupun di tautan yang dibagikan setelah peserta mendaftar.
Ada dua sesi konferensi. Sesi pertama mengusung tema "Menggali Kesiapan Kawasan Wisata Olahraga Mandalika".
Para pembicaranya adalah Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Rizki Handayani. Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves, Edo RM Manuhutu. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Turut hadir Sekda Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi. Country Manager VITO Perancis & Founder House of Indonesia di Paris, Ekawati Moncarre. Akademisi Universitas Mataram, Dr. M. Firmansyah. Budayawan Sasak Lombok, Lalu Putria, serta Wartawan Senior Harian Kompas, Adi Prinantyo.
Sedangkan sesi kedua membahas tema: "Kunci Pengembangan Wisata Olahraga dan Ekonomi Kreatif Kawasan Mandalika".
Para pembicaranya di sesi kedua ada Ketua Association Of The Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Yogyakarta, Hery Setyawan. Founder of Javara, Helianti Hilman. Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh. Event Director Rinjani Geopark Sport Tourism Festival, Mohammad Farid Zaini dan Race Director L'Etape Indonesia by Tour de France, Zacky Badrudin.
---
Dalam sambutannya, Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves Edo RM Manuhutu menyambut baik adanya konferensi internasional ini dan mendukung penuh untuk mewujudkan Mandalika sebagai destinasi super prioritas dengan wisata olahraga, wisata alam, dan wisata jenis lainnya.
Hal yang serupa juga disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam sambutannya secara daring. Lombok memiliki banyak potensi wisata. Ia bangga Lombok memiliki sirkuit balap berkelas internasional. Wisata olahraga lainnya juga berpotensi untuk diaplikasikan dan dikembangkan di Lombok.