Because I fell in love with the girl at the rock show
She said what? and I told her that I didn't know
She's so cool, gonna sneak in through her window
Everything's better when she's around
2. Violence
Lagu ini memiliki bagian ketika Tom dan Mark bernyanyi seperti sedang berkeluh kesah kepada diri sendiri dengan iringan minimalis. Musiknya kemudian berubah menjadi terasa agresif. Vokal Tom dengan latar vokal Mark yang seperti bergumam, menjadikan musik ini terasa unik.
Lagu ini eksploratif dan menarik dengan komposisi musik yang dinamis dan tak terduga. Tak membosankan meski didengar berulang kali. Gebukan drum Travis patut diapresiasi, ia seperti bebas mengekspresikan kemampuannya.
"Violence" menurutku bercerita tentang seseorang yang terobsesi dengan seseorang, meski ia tahu seseorang itu tak baik untuknya dan tak meliriknya. Ia sulit untuk melepaskan diri dari obsesinya. Tembang "Violence" ada dalam album "Blink-182".
Like violence you have me, forever, and after
Like violence you kill me, forever, and after
1. Stocholm Syndrome
Lagu berjudul "Stocholm Syndrome" kumasukkan sebagai di urutan teratas, alias lagu terbaik Blink-182 versiku. Sejak mendengar lagu ini aku langsung menyukainya dan sampai sekarang masih rajin kudengar. Lagu ini juga masuk dalam album self-titled.
Aransemen lagu ini epik, apalagi jika kalian juga mendengarkan bagian prolog lagu ini, seorang ibu yang membacakan surat cinta dari suaminya pada masa perang dunia kedua dengan iringan musik minimalis.
Setelah prolog yang sendu, intro lagu ini langsung menggebrak, memberikan kejutan. Intro lagunya memiliki ciri khas, dengan rif gitar dan gebukan drum yang serasi. Terkesan eksperimental dan berhasil. Lalu vokal Tom bersahut-sahutan dengan Mark, seperti tanya jawab. Nada Tom terasa emosional sedangkan Mark nampak menenangkan.