Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Industri Animasi Indonesia Makin Cerah, Studio dan Sekolah Animasi Tersebar di Berbagai Kota

1 November 2021   22:09 Diperbarui: 1 November 2021   22:13 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan industri animasi di Indonesia sebenarnya sangat pesat satu dekade terakhir. Sudah lebih dari 50 karya animasi yang telah dihasilkan. Belum lagi jumlah studio animasi yang terus tumbuh di berbagai kota. Jumlah sekolah, kursus, dan perguruan tinggi yang menyediakan jurusan animasi juga mulai banyak. Saya begitu senang ketika mengetahui beragam informasi perkembangan animasi Indonesia ini lewat buku yang berjudul "Nganimasi Indonesia" karya Bambi Bambang Gunawan.

Industri animasi di Indonesia berkembang pesat. Hal ini dikarenakan kebutuhan akan konten animasi makin tinggi. Peminatnya juga sangat banyak. Animasi bukan hanya sebagai film yang menghibur, namun juga bisa disisipkan ke film dokumenter/live action, juga bisa dimasukkan dalam video promosi dan video presentasi.

Dari buku setebal 321 halaman yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo ini disebutkan sudah ada 50 karya animasi. Namun data ini masih belum mencakup film-film dan serial animasi yang dirilis sebelum tahun 2010 dan setelah tahun 2018  mengingat buku ini dirilis tahun 2018.

Buku
Buku "Nganimasi Indonesia" ini penting dan bermanfaat bagi mereka yang tertarik terjun di bidang animasi (sumber gambar: dokpri)
Jadi jumlahnya secara riil untuk karya animasi anak bangsa itu lebih dari 50 buah. Tak hanya film panjang dan serial, ada pula yang bentuknya animasi berdurasi pendek. Menarik bukan?!

Berapa banyak animasi Indonesia yang telah kalian simak dari angka puluhan tersebut? Selain tentunya serial "Adit Sopo Jarwo", "Nussa", "Battle of Surabaya", " Si Juki", dan serial "Keluarga Somad"?

Saya sendiri ketika membaca judul dan deskripsi karya animasi, banyak yang belum nonton dan bahkan belum pernah dengar judulnya. Padahal jika melihat coretan gambar dan teknik animasinya itu sudah apik dan halus. Ceritanya juga bikin penasaran.

Ada beberapa judul animasi dalam buku ini yang saya tandai. Siapa tahu bisa menemukan animasi tersebut di YouTube atau platform OTT.

Harta Karun yang Jarang Terungkap
Ya ada beberapa judul animasi yang ingij saya tonton dan cari. Yang pertama adalah "Belantara", "Culo Boyo", "Goyi Pipi", "Grey dan Jingga", "Kamtis Babies The Series", dan "The Soul Pandeka".

Saya menemukan beberapa di antaranya.

Animasi "Culo Boyo" dan "Goyi Pipi" sama-sama berasal dari Surabaya. Keduanya memiliki tampilan karakter yang menggemaskan.

"Culo Boyo" menghadirkan karakter ikon kota Surabaya, suro alias hiu dan boyo atau buaya. Suro di sini digambarkan santai dan agak ceroboh, sedangkan boyo pintar tapi agak sombong. Mereka bersahabat dengan manusia terutama Cak Ikin. Cerita animasinya tentang parodi keseharian juga yang lagi viral. Kalian bisa simak di akun Youtube Cak Ikin.

Ceritanya lucu. Animasi ini menggunakan bahasa  yang didominasi boso Jawa Suroboyoan. Ada kosakata 'mbois' yaitu keren dan' mekitik' atau anak kecil yang bandel.


Sedangkan Goyi Pipi sepertinya ada unsur terinspirasi dari "Monster Inc." tapi dengan misi juga model desain karakter yang berbeda. Mereka mengumpulkan benih kebaikan anak-anak yang sedang tidur untuk sumber energi. Pipi peri kelinci yang rajin berkawan dengan Goyi yang lucu dan hanya doyan makan. Ia juga bisa disimak di akun YouTube GoyiPipi.

Tak ada dialog. Ceritanya pendek-pendek dan karakternya menggemaskan.


Dari jajaran animasi pendek ada "Quiesence", "Lukisan Nafas", "Roda Pantura", "The Escape", "Reform", "Outgrowth", dan "Ang" yang ingin kutonton.

Saya baru mencari satu yaitu "Roda Pantura" namun  hanya berupa video trailer satu menitan.

Gambar dan cerita
Gambar dan cerita "Roda Pantura" sungguh apik dan kental nuansa lokal (sumber gambar: IndonesianToday.id)
"Roda Pantura" membuat saya takjub dari segi cerita, desain gambar dan teknik perwarnannya. Animasi berdurasi 18 menitan ini diproduksi oleh Hizarts bekerja sama dengan Wara Studio. Film ini meraih nominasi dan world premiere di ajang The 24th Stuttgart Festival of Animated Film 2017, Jerman.

Film yang dibesut Hizkia Subiyantoro ini berkisah tentang sopir truk yang miskin. Ia merasai jalanan Pantura dengan kehidupan sopir yang keras dan sulitnya mengumpulkan uang. Ada dangdutan dan lainnya yang khas Pantura.


Gara-gara "Roda Pantura", saya juga menemukan "Lost in Sekaten". Animasi ini juga luar biasa dari segi teknik animasinya juga ceritanya yang imajinatif. Wah jadi makin ingin nonton kedua animasi ini. Oh iya ternyata studio ini di balik animasi dalam film dokumenter "Kosong" yang pernah saya ulas dulu.

Nah film-film animasi baik film pendek maupun film panjang dihasilkan oleh studio animasi yang dikelola swasta maupun di bawah lembaga pendidikan. Ada yang sudah masuk jalur mainstream, ada juga yang bertahan di jalur indie.

Jika dicek di buku sudah ada 40-an studio animasi di Indonesia. Bebeberapa studio juga memiliki cabang di berbagai kota. Jumlahnya saat ini bisa jadi makin bertahan, mengingat peluang industri animasi yang besar.

Yang menyenangkan, studio animasi tidak hanya bercokol di ibukota dan Bodatebek. Ia juga banyak tumbuh di kota-kota besar dan kota-kota lainnya di Indonesia, seperti Semarang (Ark Animasi), Cimahi (Ayena Animation Studio), Denpasar (PT. Bali Animation Solution Ekakarsa), Surabaya (CubeWorks Studios, Yaps Animation, Hompipa Animation), Medan (Dreamarch Animation, Medan Motion Studio), Padang (Kenaris Animation), Batam (Infinite Studios), Malang (Livingleaf Animation, Mocca Animation Studio), Kudus (Rus Animation Studio), Tulungagung (Simentor), dan Yogya (Sweatbox Animation).

Ini contoh animasi buatan Studio Animasi Mocca Animation di Malang. Judulnya "Joni Boni Puff - Pohon Mahkota Kucing" dengan karakter kucing-kucing lucu nan nakal. Kalian bisa menontonnya di saluran mereka di YouTube. 


Konsentrasi studio animasi memang masih di Jawa Bali dan Sumatera. Tapi siapa tahun ke depan akan semakin meluas.

Nah, untuk pendidikan baik lembaga formal maupun informal sudah tersebar dari barat ke timur Indonesia, tidak hanya di sekitaran Jawa Bali. Di antaranya SMKN 1 Langsa, Aceh; SMK Maitreyawira, Batam;
SMK DCC Metro, Lampung;  SMK 6 Ambon, SMK Muhammadiyah 2 Bontoala, Makassar; SMKN 1 Binuang, Kupang; SMKN 1 Nabire, Papua; dan SMKN 3 Merauke, Papua. Sayangnya untuk tingkat perguruan tinggi, rata-rata masih berlokasi di Jawa dan Sumatera.

Masih banyak informasi menarik lainnya seputar dunia animasi Indonesia yang bisa dibaca di buku ini.

Buku ini penting bagi pelaku industri kreatif, termasuk buat anak-anak yang berminat menimba ilmu di bidang animasi. Siapa tahu muncul animator Indonesia dengan karya-karya yang melalang dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun