Handa sejak kecil mahir membuat kaligrafi, mewarisi bakat dari ayahnya. Ketika dewasa ia pun dengan cepat mendapatkan nama di bidang kaligrafi. Namun sayangnya kepribadiannya cukup buruk. Ia dikenal kasar dan angkuh.Â
Di sebuah pameran ia tak menerima kritik ketika disebut karyanya kaku dan kurang orisinil. Ia malah memukul si kritikus membuat publik marah dan ayahnya pun juga malu dan berang.
Ia pun 'menghukum' putranya untuk menyepi dan belajar lagi kaligrafi di sebuah pulau yang sepi. Pulau Goto namanya.
Awalnya Handa sangat membenci kehidupannya di pulau tersebut. Fasilitasnya begitu terbatas dan warganya sangat mudah penasaran. Tak lama ia menjadi populer di kalangan warga.Â
Ada beberapa anak kecil yang suka menerobos masuk rumahnya karena merasa penasaran. Yang paling bandel dan penuh rasa ingin tahu adalah Naru Kotoishi.
Naru adalah anak perempuan berusia enam tahun. Ia tomboi dan suka sekali mengganggu Handa. Ia hanya tinggal bersama kakeknya.
Handa awalnya membenci Naru dan berupaya agar bocah tersebut jauh-jauh darinya. Lambat laun ia merasa kasihan kepada anak kecil tersebut dan kemudian kehidupannya banyak bertalian dengan si kecil energik tersebut.
Saya sendiri mengoleksi manganya. Awalnya tak suka dengan manga ini karena karakter utamanya yang pongah. Tapi kemudian saya membaca jilid berikutnya dan tak berhenti. Saat ini ada belasan manga "Barakamon" di rak.
Oh iya "Barakamon" sendiri artinya orang yang santai. Ini sepertinya mewakili sosok Naru yang memiliki perangai berlawanan dengan Handa.
"Barakamon" adalah contoh anime slice of life dengan unsur komedi. Cerita-cerita lainnya seperti "Violet Evergarden", "Horimiya", "Tamako Market", dan "Nodame Cantabile" adalah juga membahas kehidupan pribadi karakternya.
"Violet Evergarden" baik serial maupun versi layar lebarnya juga membahas tentang sosok Violet, seorang remaja mantan prajurit perang yang kemudian belajar menjadi penulis surat di kantor pos. Ia yang awalnya kaku dan dingin seperti mesin perang, belajar mengenal emosi dan cinta.