Tak ada film yang meraih predikat film terpuji tahun ini di ajang Festival Film Bandung (FFB) 2021. Namun sebagai kejutan ada penghargaan khusus yang diterima oleh film "Tarung Sarung". Film yang dibintangi Yayan Ruhian dan Panji Zoni ini meraih piala FFB untuk kategori Film dengan Muatan Lokal Terpuji.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Chand Parwez, penggagas ajang FFB kepada Yayan Ruhian yang mewakili produser dan kru "Tarung Sarung" petang ini (23/10) di gelaran FFB 2021 yang diadakan di Gedung Budaya Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung.
Film-film dengan muatan lokal ini mewarnai dinamika perfilman nasional. Ia memberikan gambaran tentang betapa kayanya budaya di Indonesia. Tiap daerah memiliki muatan lokalnya masing-masing yang unik.
Tak sedikit film bermuatan lokal yang mendapatkan apresiasi baik tingkat nasional maupun mancanegara. Beberapa film bermuatan lokal yang sukses melenggang ke berbagai festival mancanegara di antaranya "Turah", "Sekala Niskala", "Marlina si Pembunuh dengan Empat Babak", "Under The Tree", "Kucumbu Tubuh Indahku", dan yang terbaru adalah "Yuni".
Menurut Chand Parwez, film dengan muatan lokal ini potensial dan Indonesia begitu kaya akan muatan lokal yang bisa dieksplorasi. Ia mencontohkan film "Yuni" dimana pemain dituntut untuk menguasai bahasa daerah Jawa dan Sunda khas Banten, juga situasi kondisi yang lekat dengan masyarakat Cilegon, Banten.
Film "Tarung Sarung" sendiri memiliki unsur lokal yang kental yaitu budaya suku Bugis. Dalam film ini diperlihatkan berbagai seni tradisi yang masih terjaga oleh masyarakat Sulawesi Selatan, seperti tarung sarung dan Marakka' Bola yaitu memindahkan rumah secara bergotong-royong.
Tarung sarung alias Sigajang Laleng Lipa sendiri adalah seni bertarung yang unik. Tujuannya umumnya untuk menyelesaikan perselisihan di antara dua pihak jika tak ada kata mufakat dan juga sebagai media untuk menjaga harga diri. Kedua orang yang berselisih disatukan dalam satu sarung, lalu mereka akan bertarung sesuai aturan tertentu, misalnya tidak boleh ke luar dari sarung dan sebagainya.
Zaman dulu orang bertarung dengan badik Bugis. Namun sekarang ajang tarung sarung lebih sebagai pertunjukan atau kompetisi.
Selain meraih penghargaan khusus, film "Tarung Sarung" juga mendapatkan dua piala FFB dari enam nominasi melalui kategori pemeran pembantu pria terpuji yang diraih Yayan Ruhian dan penulis skenario terpuji oleh Archie Hekagery.
Dalam ajang ini juga dibagikan piala FFB untuk pemeran utama pria dan wanita terpuju masing-masing kepada Reza Rahadian dan Acha Septriasa, juga sutradara terpuji kepada Yosep Anggi Noen lewat "Hiruk-Pikuk Si Alkisah". Rano Karno juga meraih penghargaan Lifetime Achievement.
Ajang FFB sendiri juga memberikan sejumlah piala untuk serial televisi dan serial web. Ada yang menarik ketika saya membaca live chat acara tersebut di YouTube, rupanya ada 'pertarungan panas' antara fans "Ikatan Cinta" dan "Terpaksa Menikahi Tuan Muda".
Banyak yang mendukung Chris Laurenz. Tak sedikit juga pendukung Arya Saloka. Ketika pemenangnya dibacakan, ada saja fansnya yang tidak terima. Hehehe ternyata banyak fans fanatik serial ini. Ini membuktikan serial televisi juga masih banyak peminatnya, apalagi jika digarap dengan baik.
Selamat buat para peraih predikat terpuji tahun ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H