Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Pemean", Film Pendek Komedi tentang Kebiasaan Pamer

20 Oktober 2021   23:51 Diperbarui: 21 Oktober 2021   00:03 5183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kakehan gludhug kurang udan. Tegese wong kang kakehan, nanging ora ana nyatane. Dalam bahasa Indonesia artinya orang yang banyak berbicara tapi semuanya ternyata omong-kosong. Cerita komedi tentang bualan ini tergambar lewat film pendek berjudul "Pemean".

Dalam film pendek karya Paniradya Kaistimewan, Yogya, ini penonton diajak menyelami dialog antara dua tetangga, Bu Sumirah dan Asih. Bu Sumirah sering berlagak di depan Asih. Ia berkata sambil menjemur pakaiannya di jalan depan rumah, baju-bajunya semua mahal dan bermerk. Bahkan baju batiknya dibelikan suaminya dari luar negeri.

Lain waktu ia juga berkata beras yang dimakannya semuanya beras mahal. Meski ia juga penasaran dan bertanya ke Asih, bagaimana caranya beberapa tetangganya bisa mendapatkan beras jatah.

Di depan Asih yang tiap hari menjemur pakaian, ada saja yang dipamerkan oleh Bu Sumirah, dari paket kiriman hingga motor barunya. Hingga suatu ketika ia ketahuan darimana asal usul barang-barang yang dipamerkannya tersebut.

Film pendek berdurasi 11 menitan ini sukses membuat saya tersenyum simpul. Tetangga seperti Bu Sumirah ini jamak ditemui, baik di desa maupun di lingkungan kompleks perumahan. Ada saja tipe tetangga yang gemar pamer atau berbicara besar.

Jika melihat judulnya "Pemean" alias "Jemuran" rasanya kurang nyambung dengan isi pesannya. Tapi ternyata maksudnya adalah obrolan dua tetangga ini memiliki saksi bisu berupa jemuran.

Sisi menarik dari film pendek ini adalah dialog dan gerak-gerik pemerannya yang terasa wajar dan natural. Keduanya seperti tetangga-tetangga yang biasa kita jumpai, ada yang suka bermulut besar, ada yang kalem. Bu Sumirah dan Asih masing-masing diperankan Putri Manjo dan Listu Maria.

Lingkungan pedesaannya juga sederhana dan jamak dijumpai. Para warga masih ada yang menjemur pakaiannya di jalan depan rumahnya. Mereka santai saja menjemur baju-bajunya tanpa takut ada yang mengambilnya. Bu Sumirah di sini juga cuek dan tidak malu menjemur baju dalamnya.

Film pendek ini bisa disaksikan di YouTube. Ia disutradarai oleh Thomas Kris dan dirilis November tahun 2020. Hingga saat ini sudah 2.7 juta netizen yang menontonnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun