Nikah muda menjadi salah satu isu dalam film ini. Program Light menawarkan nikah muda dalam usia 17 tahun dengan sistem perjodohan. Dalihnya jodoh sudah dipilih dengan sistem yang tepat. Nikah muda diharapkan menjadi solusi munculnya generasi baru dalam film yang berlatar sekitar beberapa tahun seusai pandemi global.
Iming-iming pasangan yang tepat, pekerjaan impian dan tempat tinggal nyaman disodorkan ke para remaja. Membuat hati mereka melambung. Namun lupa bila ada masalah lain yang perlu dipersiapkan sebelum memasuki dunia pernikahan.
Isu lainnya yang diangkat di film ini adalah era medsos bagaimana menyebarkan pengaruh lewat medsos yang efektif. Terutama ke para remaja.
Sebagai pemimpin Light, Chicco nampak memikat. Namun masih belum sampai ke tahap yang membuat penonton juga meyakini ia adalah Yang Teristimewa, sosok yang dikagumi namun juga disegani seperti halnya pemimpin yang dikultuskan pada umumnya.
Film "A World Without" yang disutradarai Nia Dinata ini memberikan sesuatu yang segar di dunia perfilman nasional. Ia menulis film ini bersama Lucky Kuswandi. Memang konflik dan solusi filmnya tidak sampai ke tahap yang benar-benar klimaks, tapi tetap menarik untuk disimak.
Film ini juga merupakan come back yang manis dari Nia Dinata setelah lama vakum di kancah perfilman nasional sejak film terakhirnya, "Ini Kisah Tiga Dara" (2016). Film ini tayang di Netflix sejak 14 Oktober 2021 dan  juga tayang di 190 negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H