Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Dune", Penonton Dimanjakan dengan Visual dan Skoring yang Megah

14 Oktober 2021   12:08 Diperbarui: 29 Maret 2022   12:52 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potongan film Dune. sumber: CNET.com

"Mimpi adalah pesan dari dalam diri"  

Paul Atreides (Timothee Chalamet) kerap bermimpi tentang daerah gurun dan seorang perempuan bermata biru. Mimpi itu terus berulang. Tak dinyana mimpi tersebut bukan hanya bunga tidur. Mimpi tersebut menjadi awal kehidupan baru House of Atreides yang diceritakan dalam film "Dune". Film ini mulai tayang kemarin, Rabu (13/10) di bioskop.

Pemimpin House of Atreides, Duke Leto Atreides (Oscar Isaac) menerima dengan berat hati keputusan Emperor untuk mengelola penambangan rempah-rempah dan memerintah di Planet Arrakis. Rempah-rempah tersebut sangat berharga. Ia bisa membuat awet muda, menambah vitalitas, membantu meningkatkan kemampuan mental serta kemampuan navigasi.

Planet Arrakis sendiri adalah planet yang ganas untuk ditinggali. Planet ini berupa gurun pasir. Suhunya bisa mencapai 60 derajat, air susah didapat, dan ada monster berupa cacing raksasa alias Shai-Hulud, tersembunyi di bawah permukaan padang pasir. Planet ini didiami oleh  bangsa yang disebut Fremen yang memiliki ciri khas bermata biru.

Sebelum House of Atreides ditunjuk, Arrakis dikuasai House of Harkonnen. Keluarga tersebut memerintah di Arrakis dengan keji dan brutal. Kini keluarga Atreides berupaya sebaliknya. Mereka ingin menggandeng bangsa Fremen. Namun sebelum rencana tersebut terwujud, ada ancaman lain yang lebih besar.

Planet Arrakis tak bersahabat | sumber gambar: IMDb
Planet Arrakis tak bersahabat | sumber gambar: IMDb
Visual dan Skoring yang Megah

Film ini diangkat dari novel populer karya Frank Herbert. Sebelumnya film ini pernah diadaptasi oleh David Lynch pada tahun 1984, tapi sayangnya respon penonton ke film tersebut negatif dengan sejumlah alasan. Lalu Denis Villeneuve yang sebelumnya juga membidani film science fiction seperti "Arrival" dan "Blade Runner 2049",  tertarik untuk memboyong kembali film ini ke layar lebar.

Ya, film ini adalah remake sekaligus juga reboot. Ia memulai lagi dari awal. Film sepanjang kurang lebih 150 menit ini baru awalan, baru film pertama. Ceritanya masih panjang. "Dune" potensial menjadi franchise besar seperti "Star Wars" apalagi bila melihat jumlah novelnya yang banyak.

Durasi sepanjang 2 jam 30 menit ini rupanya belum mampu untuk menuntaskan kisah "Dune" karena Denis ingin menceritakan gambaran keluarga Atreides dan kondisi Planet Arrakis dengan detail. Alhasil tempo filmnya agak lambat.

Meski durasi film cukup panjang, penonton akan merasa puas. Film ini benar-benar memanjakan indera mata dan indera pendengaran. Visualnya begitu memikat, CGI-nya detail, dan bisa menyuguhkan keindahan planet asal keluarga Atreides juga panorama Planet Arrakis yang indah sekaligus misterius. Apresiasi buat Greig Fraser dari divisi sinematografi.

Kostum dan make up-nya juga detail dan menawan. Kostum yang dikenakan para "penyihir" perempuan alias Bene Gesserit nampak seram, namun sekaligus unik. Make up dan CGI untuk Baron dari keluarga Harkonnen (Stellan Skarsgard) membuat wujudnya seperti bukan manusia biasa.

Musiknya juga luar biasa. Hans Zimmer memang layak disebut maestro komposer. Musiknya megah dan berhasil memberikan atmosfer keindahan yang misterius dengan unsur musik padang pasir.

Teknologi untuk bertahan hidup di padang pasir juga menarik disimak. Ada baju khusus agar nyaman menjelajah di padang pasir, tenda khusus dengan air daur ulang, juga teknik menghindari monster cacing.

Dari segi jajaran pemain ada nama Timothee Chalamet, salah satu aktor muda yang tengah bersinar. Ia telah pernah meraih nominasi Oscar dan nominasi Golden Globe.

Juga ada Rebecca Hal sebagai ibu Paul, Zendaya sebagai Chani, Jason Momoa sebagai  Duncan Idaho, dan Dave Bautista sebagai Glossu Rabban.

Ada Zendaya sebagai bangsa Freman | sumber gambar: IMDb
Ada Zendaya sebagai bangsa Freman | sumber gambar: IMDb

 
Rempah-Rempah, Jamur Psilocybin, dan Pengaruh Timur Tengah

Dalam film ini ada unsur yang menarik, yaitu tentang rempah-rempah dan pengaruh Timur Tengah. Di film ini disebutkan rempah-rempah yang ada di permukaan padang pasir ditambang dan dijual dengan harga tinggi.

Arrakis meskipun kondisi cuacanya buruk menjadi rebutan karena memiliki sumber daya berharga. Rempah-rempah ini disebut sangat berharga. Ini mengingatkan pada rempah-rempah dari nusantara dan juga minyak bumi.

Bangsa Eropa dulu tak tahu apabila rempah-rempah dari Indonesia. Mereka hanya tahu ia berasal dari timur jauh sehingga kemudian memunculkan rumor bahwa rempah-rempah dari negeri yang eksotik nun jauh. Rempah-rempah jaman dulu begitu populer dan sangat bernilai.

Ketika kemudian bangsa Eropa tahu bahwa Nusantara adalah negeri penghasil rempah-rempah, mereka berupaya memonopoli perdagangannya. Seperti dalam kisah Arrakis. Tapi jika melihat kondisi Arrakis yang gersang, ia ibarat daerah yang kaya minyak bumi dan jadi rebutan.

Tentang kemampuan rempah-rempah di cerita ini untuk vitalitas memang juga ditemui di rempah-rempah versi dunia nyata. Tapi tentang khasiat rempah dalam film yang mampu meningkatkan kemampuan mental dan membantu kemampuan navigasi luar angkasa, Frank memang sepertinya terinspirasi dari khasiat jamur psilocybin, di mana jamur ini diduga juga memiliki efek terhadap mental, bisa memunculkan efek halusinasi dan di beberapa tempat digunakan juga untuk medium spiritual.

Melihat dari kondisi alam Arrakis dan kultur Fremen memang film ini sepertinya terpengaruh oleh kultur Timur Tengah dan budaya padang pasir. Di film juga muncul istilah Mahdi alias Messias yang umum di kalangan bangsa Timur Tengah.

Dari beberapa sumber disebutkan Frank Herbert juga terpengaruh oleh biopik Thomas Edward Lawrence alias Lawrence of Arabia yang seorang anggota militer, arkeolog, dan juga penulis buku asal Inggris. Ia pernah ditempatkan di Mesir dan lalu menjadi otak Arab Revolt (revolusi Arab terhadap Kekalifahan Ustmaniyah) pada Perang Dunia I.

Poster Dune (sumber gambar: IMDb)
Poster Dune (sumber gambar: IMDb)

Ada banyak hal menarik yang bisa dikupas dari film "Dune". Film ini kurekomendasikan untuk ditonton pekan ini.

Sebuah film penjelajahan luar angkasa dengan visual sinematik dan skoring yang magis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun