Jake Gyllenhaal bukan hanya aktor yang mengandalkan wajah tampannya. Semakin ke sini kemampuan aktingnya semakin terasah. Ia juga makin sering mencoba-coba peran baru yang menguji kemampuan alih perannya, seperti dalam film berjudul "The Guilty" yang tayang di Netflix sejak 1 Oktober 2021.
Jake lahir dan tumbuh di keluarga yang berkecimpung di dunia film. Ayahnya, Stephen Gyllenhaal adalah seorang sutradara film ("Paris Trout", "Family of Spies"). Si ibu, Naomi Foner adalah penulis skenario. Sedangkan si kakak, Maggie Gyllenhaal, juga sama sepertinya, seorang aktris.
Sejak masih berusia 11 tahun ia telah terjun di kancah perfilman. Film debutnya adalah "City Slickers" (1991). Namun ia mulai mencuri perhatian ketika tampil sebagai remaja bermasalah dalam film "Donnie Darko" (2001).
Ia kembali mengundang perhatian lewat perannya sebagai Jack Twist di film "Brokeback Mountain" (2005) dengan perannya sebagai cowboy yang menyukai rekannya yang diperankan Heath Ledger. Ia mendapatkan nominasi Oscar untuk performanya tersebut. Ia lalu berperan menjadi polisi di "Prisoners" bersama Hugh Jackman dan Paul Dano. Ia kembali menjadi penegak hukum di film "End of Watch" bersama Michael Pena.
Lalu ia sempat menjadi kontributor video kriminal untuk acara televisi yang dikisahkan makin lama sosoknya makin menakutkan di "Nightcrawler". Selanjutnya ia kembali bereuni dengan Paul Dano menjadi zoologis eksentrik dalam film "Okja".
Tampil Lebih Banyak Sendirian di "The Guilty"
Nah dalam film "The Guilty" ini Jake berperan sebagai polisi di Los Angeles yang dimutasi menjadi operator 911 bernama  Joe Baylor. Ia melakukan kesalahan fatal ketika bekerja di lapangan sehingga kasusnya akan dibawa ke meja hijau. Detail kasusnya akan ketahuan sedikit demi sedikit hingga filmnya berakhir.
Suatu ketika pada bulan November 2020, situasi di kota tersebut sedang ricuh dikarenakan juga sedang terjadi kebakaran lahan yang luas di bukit Hollywood. Pada saat itu ada banyak telpon ke 911 yang meminta bantuan sementara jumlah petugas polisi sedang terbatas.
Joe mendapatkan telpon dari seorang perempuan bernama Emily Lighton yang seolah-olah berbicara dengan kode-kode, tertentu karena tak bisa berbicara bebas. Joe menduga ia diculik. Joe kemudian mencari cara agar ia bisa mendeskripsikan mobil yang ditumpanginya. Ia lalu meminta bantuan petugas tol untuk menemukan mobil tersebut
Rupanya kasus ini lebih rumit dari yang Joe perkirakan. Ia merasa frustasi dan ingin bisa membantu. Ia hanya bisa menelpon orang-orang yang kiranya bisa membantu menyelesaikan kasus berhubungan dengan Emily tersebut.