Di bagian akhir film hadirlah sutradara, Pascual Sisto, dan para pemain, Charles, Jennifer, Michael C. Hall, dan Taissa Farmiga. Mereka bercerita pengalaman produksi, rasa panik mendadak ketika syuting di bunker, dan juga pesan yang dihadirkan dalam cerita ini.
Inti film ini adalah pertanyaan tentang menjadi dewasa dan bagaimana anggota keluarga menerima anggota keluarga lainnya. Memang bisa jadi banyak penonton yang tidak puas dengan kisah penutupnya, tapi sang sutradara, Pascual Sisto, membebaskannya.
Dalam film ini sinematografi dan cara pengambilan gambar banyak dipuji. Si sutradara bercerita ia memang sengaja mengambil gambar dengan menggunakan rasio gambar tertentu untuk memberikan kesan tertentu.Â
Ia juga sering menggunakan teknik pengambilan gambar dari jauh seperti mengintip lalu mengeksplorasi dengan kesan seperti memata-matai aktivitas John di dalam rumah.
Menurut saya film ini memang memiliki nuansa misterius tersendiri. Film ini membuat tegang dan penasaran karena remaja bernama John itu tak bisa ditebak apa yang sebenarnya dipikirkannya.
Film ini seperti "Home Alone" tapi dalam versi yang 'dark'. Ada lagi di tempat lain seorang anak perempuan mengalami nasib serupa dengan John. Tapi ia ditinggalkan sendiri oleh orang tuanya bukan atas kemauannya. Â Kedua kisah ini hanya memiliki benang merah dengan ibu anak perempuan yang membacakan cerita berjudul "John and The Hole".
Selama menyaksikan film ini, ada satu lagi yang menjadi tanda tanya penonton adalah bagaimana John memasukkan orang tua dan kakaknya ke dalam bungker? Tak mungkin ia langsung melemparnya ke dalam lubang karena risikonya bisa patah tulang hingga tewas seketika. Sementara tubuh John sendiri bukan yang nampak kuat.
Sayangnya pertanyaan itu tak terjawab dan menjadi teka-teki sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H