Bila dibandingkan dengan film superhero seperti Doctor Strange, film yang dibesut Destin Daniel Cretton ("Short Term 12", "The Glass Castle") ini relatif lebih ringan. Ia juga menghibur. Tak perlu berpikir secara rumit, nikmati saja sajiannya.
Performa Tony Leung yang Ekselen
Sebagai ayah dan sosok villain utama dalam film ini, Tony Leung menunjukkan kualitasnya sebagai bintang Mandarin kawakan. Menurutku bintangnya di sini adalah sosok Tony Leung. Penonton bisa diajak membenci juga bersimpati dengan karakter yang dimainkannya.
Perkembangan sosok Mandarin di sini terlihat dari sosok yang kejam menjadi suami yang penyayang, dan kemudian kembali ke sifat aslinya namun dengan sisi yang berbeda.
Pencuri perhatian kedua adalah Mandarin palsu alias Trevor Slattery yang tetap diperankan oleh Ben Kingsley. Penonton diajak mengenal lebih jauh siapakah ia sebenarnya. Penjelasannya yang lugu dan kelakarnya sukses membuatku tertawa.
Sebagai Shang-Chi, Simu Liu yang lebih banyak berperan di film serial, Â juga tidak mengecewakan. Ia bisa menampilkan sosok pemuda yang nampaknya biasa saja, tidak menonjol, namun ternyata memiliki potensi yang luar biasa.
Performa pemeran lainnya yang didominasi aktor aktris Asia juga apik. Juga ada Michelle Yeoh di sini, sayangnya perannya kurang menonjol di sini.
Oh iya ternyata ada kemunculan beberapa karakter Marvel lainnya sebagai penghubung kisah superhero Marvel lainnya. Selain itu ada referensi poster film kungfu lawas dan adu pertarungan seperti dalam "Street Fighter" dan "Mortal Kombat". Oh iya ada jurus ala Kamehame-nya Son-Goku.
Grafis yang Apik, Juga Perpaduan  MonsterVerse dan Aksi laga
Tak bisa dipungkiri adegan laga paling menarik adalah saat pertarungan di dalam bus yang bergerak. Menurutku ini adegan laga di film ini yang epik. Koreografinya patut dipuji. Iringan musik hip hopnya juga pas.
Visual CGI dalam film ini juga rapi dan detail dalam menggambarkan Desa Ta Lo yang dipenuhi hewan-hewan mistis seperti naga dan phoenix. Ada hewan lucu seperti perpaduan anjing dan kalkun bernama Morris.
Kehadiran monster dalam film ini jadi mengingatkan film-film monster verse seperti "Godzilla". Sayangnya sisi pertarungan finalnya agak berantakan