Berbicara tentang road movie atau film yang bercerita tentang perjalanan, ada satu film yang kusukai. Film ini dirilis tahun 2006' namun masih asyik ditonton hingga era masa kini. Judulnya "Little Miss Sunshine".
Kawanku Okti yang merekomendasikan film ini. Ia tahu aku suka film-film lucu dan unik. "Pus, coba tonton 'Little Miss Sunshine', yang main si Abigail Breslin''' hahaha ceritanya lucu banget".
Dan memang film ini sungguh menggemaskan, sehingga kutonton berulang. Film ini sendiri bisa disaksikan di platform Disney Plus Hotstar.
Ceritanya berpusat pada anak perempuan, usianya sekitar 7 tahunan. Ia adalah Olive Hoover yang diperankan oleh Abigail Breslin.
Sebuah keberuntungan bagi Olive. Ia yang mendapat posisi kedua di ajang kontes kecantikan Little Miss Sunshine di kotanya, Albuquerque, kemudian menggantikan posisi si juara. Olive akan berlaga di kontes regional di California. Ia dan si kakek, Edwin (Alan Arkin) sangat bersemangat. Si kakek yang rajin melatihnya menari bersikeras untuk mengantar cucunya.
Namun karena waktu yang mepet dan biaya perjalanan yang terbatas, maka keluarga Olive terpaksa menggunakan mobil tuanya menempuh perjalanan sekitar 1400-an kilometer. Ayah (Greg Kinnear), ibu (Toni Collete), dan si kakek pastinya ikut. Penumpang kemudian bertambah dengan kehadiran si paman, Frank (Steve Carell), dan kakak Olive, Dwayne (Si paman baru saja melakukan percobaan bunuh diri sehingga ia harus terus diawasi. Sedangkan si kakak yang sedang berpuasa bicara juga tak mungkin ditinggalkan sendirian di rumah.
Akhirnya mereka berenam pun melakukan perjalanan mengantar Olive ke kontes kecantikan dari Albuquerque ke California. Namun ada saja hal-hal yang menghambat perjalanan mereka.
Muatan yang Berat Dibuat Ringan dengan Kemasan Jenaka
Sebenarnya ada beberapa pesan dalam film ini yang bermuatan berat. Namun karena kemasannya yang dibuat jenaka maka hal-hal yang berat itupun terasa ringan.
Di dalam film ini ada pesan untuk menjauhi narkoba, apalagi bunuh diri. Si kakek meski sudah uzur, rupanya masih suka mengonsumsi narkoba. Ia beralasan dirinya sudah tua sehingga tak bakal kecanduan.
Sementara si paman mengalami putus cinta, di-PHK, dan gagal meraih penghargaan sehingga merasa hidupnya menyedihkan dan ingin menyudahi hidupnya. Untungnya keduanya memiliki keluarga yang masih perhatian.
Si ayah sendiri digambarkan sosok yang punya tekad baja. Oleh karenanya ia bangga putra tirinya, Dwayne, fokus berlatih fisik agar bisa masuk sekolah penerbangan. Sayangnya Dwayne kemudian kebablasan melakukan puasa bicara hingga tujuannya tercapai.
Oleh karena sikapnya yang selalu ingin jadi pemenang, ia dengan bangga mengantarkan putri kandungnya ke kontes kecantikan. Ia ingin Olive memiliki mental juara sepertinya.
Konflik yang Jenaka
Umumnya road movie diwarnai dengan berbagai konflik. Yang paling umum adalah percekcokan antar pelakunya. Kemudian biasanya ada hambatan di perjalanan yang kadang-kadang dikarenakan kecerobohan pelakunya atau murni kesialan, seperti tersesat, ditipu, atau kemalangan lainnya.
Di film ini juga sama. Ada beberapa percekcokan di antara anggota keluarga tersebut. Hambatan perjalanan juga ada' salah satunya dikarenakan usia mobil volkswagen yang sudah tua. Hahaha ini sungguh membuatku tertawa setiap kali adegan ini hadir. Ada hambatan-hambatan lainnya yang juga mengejutkan, namun entah mengapa nuansanya tetap santai.
Magnet Utamanya Adalah Olive Hoover
Di film ini bintangnya adalah Olive meski ia adalah pemeran pendukung. Abigail Breslin begitu menggemaskan berperan sebagai Olive. Ia pantas menjadi anak bungsu dan cucu kesayangan karena ia memang mudah membuat orang-orang menyukainya. Penampilannya di ujung cerita juga tak terduga hahaha.
Berkat penampilannya yang jenaka dan menggemaskan ini Abigail meraih nominasi Oscar untuk kategori best supporting actress.
Selain Abigail Breslin, jajaran pemain lainnya juga memberikan kontribusi ke dalam film ini. Paul Dano pas memerankan seorang kakak dan remaja yang sebenarnya enggan ikut dalam perjalanan tapi tetap mau disuruh ini itu. Juga ada si kakek nyentrik yang suka memberikan nasihat aneh-aneh. Si kakek ini alias Alan Arkin berhasil meraih Oscar di kategori best supporting actor.
Film yang dibesut oleh Jonathan Dayton dan Valerie Faris ini sungguh menghibur. Ceritanya fresh sehingga tak heran bila Michael Arndt si penulis skenario meraih best original screenplay di ajang Oscar.
Salah satu road movie yang tak bosan kutonton. Segar dan jenaka. Skor:8.5/10.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H