Lirik lagunya bernas dan dalam. Ia seperti bercerita seseorang yang merasa lelah dengan sekelilingnya. Ia hampir saja terperosok, hingga ia kemudian mendapatkan petunjuk untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Saat kebenaran tak lagi bermakna
Aku tersandar dan terdiam
Ke mana 'kan kubawa diriku pergi?
Semakin jauh, semakin rapuh
Semakin rapuh
....
Teriakkan namamu
Di kesunyian hatiku
Meraba, merangkul suryamu
Di kehangatan jiwamu, oh
Hingga sekarang lagu ini menjadi lagu Burgerkill favoritku. Bahkan aku sangat ingin menyaksikan secara live lagu ini dimainkan. Sayangnya pada beberapa acara, aku gagal menyaksikan Burgerkill karena terbentur waktu atau hal lainnya.
Lagu ini pernah ditampilkan Burgerkill dan Fadly dengan iringan musik tradisional, karinding dari grup Karinding Attack. Perpaduan musik akustik dan musik tradisional ini menarik dinikmati. Unik.
Lagu ini kemudian dibuat versi barunya dengan iringan orkestra, yang dimuat dalam album "Killchestra" yang dirilis tahun 2020. Dengan iringan Czech Symphony Orchestra, maka lagu ini terasa megah.
Petikan gitar dan dentuman bas terdengar di sini, tak tertutup oleh musik orkestra. Demikian pula dengan vokal penyanyinya, tetap jelas terdengar. Komposisi musiknya pas, tak saling menenggelamkan, menonjolkan sisi baiknya. Bagian solo gitarnya juga mantap. Cadas.
Album "Killchestra" digarap di Praha. Ada enam lagu dalam album keenam Burgerkill ini.
Musik metal dan orkestra memang bisa selaras. Aku pernah mendengar beberapa video konser yang memadukan metal dan orkestra seperti Metallica dan Bring Me The Horizon. Kedua-duanya luar biasa dan menonjolkan sisi keduanya asal komposisinya pas.
Dulu aku berharap Burgerkill bisa satu panggung dengan Corey cs alias Slipknot. Mungkinkah? Moga-moga bisa ya meski dua pendiri Burgerkill telah tiada.
Dalam album "Killchestra" ini menurutku semua lagunya bagus. Ada "Penjara Batin", "An Elegy", "Angkuh", "Only The Strong, dan "Anjing Tanah". Favoritku tetap "Tiga Titik Hitam" dan "An Elegy", meski aku juga ingin sekali lompat-lompat kasur ketika mendengarkan "Anjing Tanah. Musiknya tetap dinamis dan energik meski dikombinasikan dengan orkestra. Penutupnya juga unik karena ditutup dengan solo piano.Â