Teng teng teng teng. Bunyi satpam memukul tiang listrik. Empat kali, jadinya sudah pukul 4 pagi.
Aku masih diam dan meringkuk. Tak ada Nero di sisiku.
Lalu aku menangis dan menangis. Perjalanan tadi seperti mimpi bersama Nero. Aku tak tahu apakah itu nyata atau khayalanku belaka.
Perjalanan itu membuatku teringat bagaimana aku membaca buku dan menonton film fantasi ditemani Nero. Ia kadang-kadang melompat ke atas meja teve, menghalangi pandanganku.
Ia juga suka iseng menggangguku. Tidur di atas buku yang sedang kubaca.Lalu kuangkat tubuh Nero dengan sayang. Suatu saat kita akan dijemput pesawat alien dan kita akan menjelajah luar angkasa bersama, Nero.
Bulu Nero yang rontok masih tertinggal di kausku. Aku masih mengingat bulunya yang hangat dan aroma tubuhnya yang khas.
Aku menangis. Tangisanku semakin keras. Kucing-kucing memandangku cemas.
Tamat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI