Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

"Procastination", Menunda atau Berkontemplasi?

10 Agustus 2021   23:55 Diperbarui: 11 Agustus 2021   00:22 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini aku kembali mengalami procastination alias menunda-nunda banyak hal. Alhasil seperti beberapa hari yang sudah-sudah, aku menulis di Kompasiana pun hampir tengah malam. Itu berarti kurang dari 30 menit aku menulis. Ah aku seperti berlatih flash blogging saja, padahal ini gara-gara aku menunda-nunda. 

Konon ada tipe orang tertentu yang suka mengalami procastination. Mungkin aku salah satunya, meski sebenarnya bukan tujuan untuk menunda-nunda dan ingin merasai adrenalin tenggat waktu. Tidak, bukan itu. 

Mungkin istilah procastination untuk orang-0rang sepertiku tidak tepat. Kelihatannya menunda sesuatu tapi sebenarnya tidak berdiam diri. Aku sedang memeram ide sambil melakukan kontemplasi. Kubiarkan ide itu matang di pikiranku, hingga aku bisa melihatnya dengan jelas, bagaimana bentuknya, urutannya, dan hasil akhirnya. Ya, kubiarkan ia berproses dan matang di pikiranku, baru aku bertindak. 

Setelah ide itu matang, aku tak perlu lagi membuka buku lagi atau mencari referensi ini dan itu. Semuanya sudah terekam di benak dan tinggal kutulis. Memang startku terlambat, namun aku yakin proses finish-ku tak jauh beda dengan mereka yang start lebih awal. 

Ada kalanya procastination versiku salah dipahami. Tak sering aku juga merasa bersalah dan ingin mengubah metodeku. Ayo kerjakan dulu, peramkan ide sambil berjalan, sehingga orang-orang tahu perkembangannya dari hari ke hari. Jangan sekonyong-konyong selesai karena hal tersebut tak selalu cocok dengan preferensi suatu organisasi. 

Ada yang menyebutnya kontemplasi, ada juga yang menyebutnya brainstroming, namun aku lebih suka menyebutnya memeram ide. Ada beberapa ide yang sebenarnya  melintas di benak, namun tetap kubiarkan ada di pikiran. Tunggu, bersabarlah. Nanti jika sudah waktunya maka ide tersebut akan kusampaikan. 

Ada kalanya ide mentah atau setengah matang kusampaikan. Karena sifatnya mentah atau setengah matang aku tak tahu cara mengolahnya atau menjadikannya matang. Aku belum membayangkan dan mengolah ide itu dalam benak hingga ide itu layak untuk kugelontorkan. 

Procastination, proses menunda ini bikin tidur tak nyenyak dan rambutku tiba-tiba gatal. Memang ideku belum sepenuhnya matang, tapi biar tidurku nyenyak dan rambutku tak berulah, kumulai saja hingga malam ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun