The Weeknd Bukan Michael Jackson
Sebenarnya julukan Michael Jackson newborn itu lebih banyak mengarah ke pujian karena Michael Jackson adalah megastar dan kualitas vokal juga gaya bernyanyinya sulit ditiru.Â
Tapi memang tidak enak juga apabila terus dibanding-bandingkan. Â The Weeknd juga merasa tidak nyaman dan tidak senang. Ia memang terinspirasi oleh kesuksesan Michael Jackson. Namun, ia bukan MJ. Ia juga punya ciri khas dan identitas tersendiri.
Dan The Weeknd berhasil membentuk identitasnya tersendiri. Warna suara dan gaya bernyanyinya selintas memang masih ada nuansa MJ-nya, namun lagu-lagu mereka berbeda. Nuansa jadul memang masih lekat di lagunya, namun itu juga menjadi ciri khasnya tersendiri.Â
The Weeknd memiliki banyak tembang hits sejak kemunculan album debutnya pada tahun 2013. Lagu-lagunya unik tak seperti lagu kebanyakan. Lagu hitsnya di antaranya "Starboy", "The Hills", "Party Monster", "Call Out My Name", "Earned It", "Save Your Tears", dan "Blinding Lights".Â
Coba dengarkan lagu dalam album anyarnya, "Save Your Tears" dan "Blinding Lights", kalian akan langsung jatuh cinta dengan kedua lagu ini. Kedua lagu ini kental dengan musik era 80-an dan musiknya mudah dinikmati oleh telinga.Â
Lagu ini banyak mendapat apresiasi dari para fans dan pecinta musik. Namun anehnya tak satupun dari kedua lagu tersebut maupun albumnya yang masuk nominasi Grammy Awards. Albumnya tahun 2020 tersebut juga laris manis dan mendapat penghargaan di American Music Awards dan Billboard Music Awards. Tak heran apabila the Weeknd merasa kecewa dengan Grammy Awards dan memboikotnya.
Kolaborasi dengan Musisi dan Penyanyi Lainnya
The Weeknd paling sering berkolaborasi dengan  Daft Punk, duo DJ asal Prancis. Keduanya sukses berkolaborasi dan menelurkan hits seperti"I Feel It Coming" dan "Starboy".Â