Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Drama Romantis dengan Baluran Tradisi dan Pesona Bali dalam "A Perfect Fit"

17 Juli 2021   15:59 Diperbarui: 31 Agustus 2021   23:29 1177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yayu Unru berperan sebagai pengrajin sepatu (sumber: antaranews/Netflix)

"Selama ini di hidup kamu, kamu hanya mampu memilih baju terbaik. Dan semua itu tak pernah lengkap kalau kamu tidak temukan sepatu terbaik kamu. Kamu yakin sudah menemukannya?" - Rio kepada Saski


Bagaimana bila kamu menemukan pria yang tepat tapi di momen yang salah? Saski, seorang fashion blogger, telah memiliki kekasih ketika berjumpa dengan pemilik toko sepatu, Rio. Hati kecilnya mengatakan ia menemukan belahan hatinya, namun ia tak ingin mengecewakan orang tua dan keluarga kekasihnya. Cerita romantis dengan latar keindahan Pulau Dewata ini tersaji dalam film berjudul "A Perfect Fit".

Perjumpaan keduanya diwarnai ketidaksengajaan dan kekonyolan. Adalah Saski (Nadya Arina) yang menuruti nasihat si peramal (Christine Hakim) dan bujukan sahabatnya, Andra (Laura Theux). Ia menutup mata dengan daun yang diberikan oleh peramal lalu berputar tiga kali, sementara kawannya membaca sebuah mantra. Ketika matanya dibuka, ia melihat sebuah toko sepatu yang masih direnovasi.

Pemilik tokonya, Rio (Refal Hady), awalnya ogah-ogahan melayani mereka. Ia masih ingin meneruskan pekerjaannya membenahi tokonya. Namun pelanggan adalah pelanggan. Ia pandai mencarikan sepatu yang pas untuk pelanggannya. Dan untuk Saski yang akan datang ke pesta ulang tahun kekasihnya, ia menemukan sepatu yang tepat. Serasi dengan bajunya. Ukurannya juga pas.

Tapi Rio teledor. Ia salah membungkus dan memberikan sepatu. Alhasil Saski pun harus kembali ke tokonya. Setiba di sana ia malah semakin bertambah sial, rambut dan bajunya kejatuhan cat. Ia pun terpaksa meminjam baju si pemilik toko.

Apes sekali nasib Saski. Ia terlambat datang ke pesta ulang tahun kekasihnya. Deni (Giorgino Abraham), kekasihnya, mengamuk di depan banyak orang.

Merasa kesialan datang dari pemilik toko sepatu, ia pun kembali ke toko tersebut dan melempar sepatunya. Eh sepatu itu tepat mengenai kepala si pemilik toko dan seketika ia pun pingsan.

Banyak persawahan dan sudut-sudut Bali ditampilkan dalam film ini (sumber: Kompas.com/Netflix)
Banyak persawahan dan sudut-sudut Bali ditampilkan dalam film ini (sumber: Kompas.com/Netflix)

Pembukaan cerita yang kocak. Komikal. Mungkin bukan sesuatu yang baru, tapi aku sungguh terhibur. Cerita selanjutnya bisa kalian simak sendiri di Netflix. Film ini tayang secara global sejak 15 Juli sebagai film produksi Netflix bekerja sama dengan Starvision.

Cerita Ringan yang Enak Disimak
Garin Nugroho, sutradara dan penulis skenario kawakan, kembali menulis sebuah skenario drama percintaan.  Tapi ia hanya sebagai penulis skenario di film "A Perfect Fit" seperti halnya ketika ia membidani "99 Nama Cinta" (2019). Bangku sutradara diserahkan kepada Hadrah Daeng Ratu ("Super Didi", "Mars and Venus", "Makmum").

Meski 'hanya' berperan sebagai penulis skenario, pengaruh Garin nampaknya besar di film ini dari kehadiran pemain senior seperti Christine Hakim dan Ayu Laksmi yang beberapa kali bekerja sama dengannya, juga tak luput unsur budaya yang kental. Selama ini Garin dikenal sebagai sineas yang kerap memasukkan unsur budaya dalam film-filmnya. Unsur budaya tidak hanya sebagai pelengkap, namun juga masuk ke cerita dalam film. Bali juga merupakan latar cerita favorit Garin. Sebelumnya ia juga pernah membuat film "Under The Tree" yang juga kental dengan unsur budaya Bali.

Dalam film ini orang tua Saski memiliki profesi unik. Keduanya adalah penulis dan pembaca lontar, profesi yang masih eksis di Bali. Ketika Saski hendak menikah, dilakukan perhitungan kecocokan calon pengantin dan hari baik seperti halnya yang masih dilakukan di sebagian suku Jawa. Di sini juga terlihat pembukaan toko dengan melibatkan adat-istiadat Bali, prosesi lukatan atau ruwatan ala Bali, juga tradisi gulat lumpur atau mepantingan. Sungguh menarik.

Yayu Unru berperan sebagai pengrajin sepatu (sumber: antaranews/Netflix)
Yayu Unru berperan sebagai pengrajin sepatu (sumber: antaranews/Netflix)

Memang alur film ini cenderung klise, konfliknya banyak ditemui di film drama percintaan di Indonesia, tentang cinta segitiga yang terbelenggu oleh rasa tidak enak kepada orang tua, juga rasa hutang budi. Coba sebutkan film Indonesia dengan unsur cerita seperti ini, pasti sangat banyak.

Alur cerita dalam film ini juga seolah-olah dipanjang-panjangkan. Kisahnya juga memiliki penutup yang mudah ditebak, sudah ketahuan sejak awal film. Namun meski demikian film ini tetap asyik ditonton apalagi pada akhir pekan karena ceritanya yang ringan dan kocak. Menghibur. Selain itu film ini terbantu oleh performa pemain yang apik, outfit yang modis, dan sinematografi yang indah, juga nuansanya yang kental akan kultur dan nuansa Bali.

Dalam film ini terlihat panorama indah di antaranya Garuda Wisnu Kencana, Pantai Canggu, Pantai Melasti, Desa Batubulan, Desa Tenganan, persawahan di Ubud, dan Jatiluwih. Jajaran pemainnya memadukan bintang-bintang yang naik daun dan para pemain film kawakan seperti Mathias Muchus, Ayu Laksmi, Christine Hakim, Karina Suwandi, Yayu Unru, Otig Pakis, Dayu Wijanto, dan I Made Sidia.

"Sebuah film drama romantis yang berbalur tradisi dan keindahan alam Bali. Ceritanya ringan namun memikat. Skor: 7.5/10."

Hahaha ada gulat lumpur (sumber: gensindonews.com/Netflix)
Hahaha ada gulat lumpur (sumber: gensindonews.com/Netflix)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun