Saat ini personel band ini terdiri dari Ashmedi, Lord Curse, dan Moloch. Mereka telah menghasilkan enam album hingga saat ini. Tidak seperti Al-Namrod, band satu ini lumayan rajin manggung.
Band cadas Timur Tengah berikutnya berasal dari Aljazair. Acyl, namanya. Arti nama band tersebut adalah otentik atau orisinil.
Aku langsung diajak mendengarkan lagu mereka berjudul "Ungratefulness" yang masuk dalam album "Algebra". Intro dari musik etnik ini unik dan asyik. Memadukan alat tabuh, gitar, tepuk tangan, dan yodel ala Timur Tengah.
Suara vokalisnya tidak begitu berat. Aku langsung menyukai lagu ini.
Band Aljazair ini berdiri tahun 2007. Kini mereka pindah ke Prancis. Band ini mengaku musik mereka terinspirasi dari Aljazair dan Afrika Utara. Mereka telah merilis album "Algebra", "Aftermath", dan  The Angel's Sin".
Yasru juga ikut memengaruhi kanca musik metal di Timur Tengah. Band cadas ini berasal dari Turki.
Aku mencoba mendengarkan tembang mereka berjudul "Yol Verin Daglarim" dari album "Oz". Lagu ini memiliki intro yang menenangkan. Musik mereka relatif 'lembut' untuk ukuran metal seperti musik rakyat (folk).
Oh ternyata mereka memang mengusung folk metal sehingga mereka menganggap musik mereka agak beda dengan musik metal Timur Tengah pada umumnya. Band yang tembang-tembangnya terinspirasi dari kisah Turki kuno ini didirikan tahun 2007. Mereka telah memiliki album "Oz" dan "Borubay".
Band terakhir adalah band asal Mesir. Namanya Sand Aura. Band ini mengusung death metal dikombinasikan musik etnik  dan chant ala Timur Tengah yang kental. Hasilnya tembang yang unik dan membuat tak cukup mendengarnya sekali.
Personel band ini terdiri dari tiga orang. Mereka adalah Shung, Ahmed Helmy, dan Muhammed Hassany.
Coba dengarkan tembang berjudul "The Sand Aura" dari "The Land of Nod". Kalian akan menyukainya. Lagunya dinamis dan unik. Ada bagian lagu yang melodik, juga bagian yang cadas.