Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sutradara Misterius Indonesia dan Alasan Sutradara Menggunakan Nama Samaran

12 Juni 2021   22:21 Diperbarui: 30 Januari 2022   11:04 3721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benarkah sosok Nayato itu adalah sosok pria bernama Yato atau nama yang dipilih oleh beberapa orang sutradara? (Sumber gambar: Kapanlagi.com)

Saat itu ia baru saja merilis film horor komedi berjudul "Gotcha". Ia bercerita bila nama Pingkan Utari adalah nama yang dipilih oleh mereka. Ya mereka, karena sutradara aslinya ada tiga, yaitu Chiska sendiri, Saptajie dan Fredy Lingga. Ia sendiri menyebut Nayato di sini hanya sebagai produser.

Kalimat pernyataannya tak konsisten karena di dialog berikutnya ia mengaku menggarap film "Ekskul". Lho?

Nama Chiska Doppert sendiri juga pernah kutemui di sebuah artikel merupakan nama samaran dari Nayato. Jika melihat judul-judul film yang dibuat oleh Chiska seperti "Bukan Pocong Biasa" dan "Ada Apa dengan Pocong", seperti ada korelasi antara Nayato dan Chiska, meski ia juga bersikeras ia bukan Nayato.

Chiska diketahui menggunakan nama alias lagi ketika menggarap film berjudul "Ketika Tuhan Jatuh Cinta". Ia menggunakan nama baru Fransiska Fiorella. Alasannya namanya sudah identik dengan film horor.

Chiska memiliki nama baru lagi ketika menggarap film bertema drama religi (sumber gambar: Kapanlagi.com)
Chiska memiliki nama baru lagi ketika menggarap film bertema drama religi (sumber gambar: Kapanlagi.com)

Dari melihat berbagai artikel tentang Nayato Fio Nuala dan Chiska Doppert, aku kemudian merasa mereka orang yang sama. Mereka berkelompok. Yato, Chiska, Saptajie, dan Fredy adalah orang-orang di balik nama Nayato dan nama samaran lainnya. Bisa jadi jumlah mereka lebih banyak. Itulah yang menurutku membuat mereka bisa begitu produktif, menghasilkan lebih dari 70 film.

Tapi ini hanya tebakanku sih. Bisa jadi salah.

Di Hollywood Juga Ada Nama Samaran Sutradara
Fenomena sutradara yang tak menggunakan nama aslinya juga bisa ditemui di perfilman Hollywood. Alasannya ada banyak. Bila Chiska Doppert berujar ia menggunakan nama Pingkan karena belum siap menerima kritikan, tak sedikit sutradara Hollywood yang memilih menggunakan nama samaran karena merasa tak bangga dengan film yang dibuatnya.

Alasan lainnya ada beragam seperti kekuatiran bermasalah berkaitan dengan politik, agama, persekusi, dan lain-lain.

Nama yang umum digunakan adalah Alan Smithee atau Allen Smithee. Ini adalah nama samaran resmi bagi para sutradara yang tidak mau disangkut-pautkan dengan hasil karyanya. Tren ini berlangsung mulai akhir tahun 60an.

Film-film yang menggunakan nama sutradara alias Alan Smithee di antaranya "Fade In" (1968) yang sebenarnya karya Jud Taylor; "Woman Wanted" (1999) karya Kiefer Sutherland, dan "Fugitives Run" (2003) oleh Philip Spink.

Selain itu juga ada nama Thomas Lee yang dipilih Walter Hill yang kecewa dengan film "Supernova" (2000) yang dibesutnya. Film "Dune" (1984) untuk versi ditayangkan di televisi nama sutradaranya diubah dari David Lynch menjadi Judas Booth.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun