Namun pada tahun 70an sempat muncul sebuah fenomena unik, di mana industri film Hongkong dan industri film mancanegara lainnya agak lesu.
Di satu sisi minat penonton pada industri perfilman mulai tumbuh. Klop. Saat itu industri perfilman bersuka cita dan bergairah. Meski hal tersebut tak berlangsung lama karena muncul ancaman berupa pembajakan dan kehadiran media baru.
Komposisi film nasional dan film manca di bioskop direkomendasikan 60 banding 40. Namun hal ini dirasa kurang logis oleh banyak pihak. Yang pertama karena jumlah film nasional masih terbatas, rata-rata angkanya masih di bawah 200 buah per tahun.
Yang kedua, kualitasnya juga tidak merata, ada yang bagus, ada yang buruk. Dan yang ketiga peminat film nasional juga tidak sebanyak film manca, sehingga pemilik dan pengelola bioskop pun was-was merugi.
Film Sejarah yang Minim Dibuat
Tidak mudah membuat film sejarah. Ada banyak kriteria untuk membuat film sejarah. Keakuratan, urutan peristiwa, di antaranya.
Para pemain dan sutradaranya juga rawan stress karena beban berat di pundaknya. Film "R.A Kartini", misalnya. Syumandjaya, sang sutradara bobotnya langsung turun 8 kg, sedangkan Lenny Marlina, pemeran Kartini enggan berperan di film sejarah lagi karena beban beratnya memainkan tokoh besar.
Belakangan ini film sejarah jarang dijumpai. Film "Bumi Manusia" dan "Kartini" cukup sukses, namun film seperti "Wage" dan "Sultan Agung" tak banyak peminatnya.
Padahal film sejarah sangat banyak manfaatnya. Nyoo Han Siang produser film "November 1828 " tak kapok membuat film sejarah. Baginya film sejarah itu memiliki manfaat mengenalkan sejarah Indonesia ke generasi muda, memberikan pendidikan dan wawasan, serta mengorbarkan semangat menghargai pahlawan. Roy Marten, produser dan pemeran Wolter Monginsidi juga memberikan alasan, dari menyaksikan film sejarah maka penonton akan dapat belajar dari sejarah.
Wah tanganku sudah pegal ngetiknya. Untungnya sudah masuk topik terakhir hehehe.
Pembajakan masih sulit diantisipasi meski sekarang makin sedikit dijumpai lapak-lapak penjual DVD bajakan karena saat ini tarif langganan platform streaming semakin terjangkau. Jenis platform-nya semakin beragam. Ada yang bisa langganan harian juga.