Tapi aku dulu pernah tahan menyetrika. Selama empat jam. Saat itu aku lagi malas-malasnya, dan setrika untuk baju dua mingguan. Ketika bangkit berdiri, punggungku pegal sekali.
Nah, kiat agar menyetrika sedikit lebih menyenangkan maka lakukan persiapan. Kalau aku sendiri, biasanya stok air putih, air bergula (teh atau kopi) atau jus, kipas angin, dan ikat rambut. Jangan lupa headphone dan lagu-lagu yang bagus.
Musik sudah disetel. Kipas sudah dinyalakan. Waktunya setrika. Aku cek level panas setrika dengan menyetrika kaus dan baju dalam. Setelah panasnya dirasa pas barulah ke inti, setrika baju-baju kerja.
Sesekali aku bangkit dan melemaskan punggung biar tidak pegal. Baju-baju kupisah-pisahkan karena level panasnya biasanya beda-beda. Ada yang bahannya tipis dan malah lengket di setrika. Untuk itu perlu kertas atau koran untuk diletakkan di antara pakaian dan setrika.
Oh iya pernah saking lelahnya setrika, pikiran pun tak fokus. Ketika ada telpon, aku menyambar setrika, bukannya ponsel. Untungnya gagang setrika belum kutekankan ke telinga dan wajah hahaha. Sudah terasa aneh ketika terasa panas dan lebih berat. Kayak komedi slapstick saja.
Juga pernah kejadian aku memasak  sambil setrika. Ketika masakan kurasa matang, aku berlari ke dapur, posisi setrika lupa kuberdirikan. Alhasil di kemeja pasangan muncul segitiga gambar setrika. Kemeja itu pun kusembunyikan dan untungnya pasangan tak sadar pakaiannya ada yang lenyap hehehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H