Kiki si burung kakaktua itu pandai sekali menirukan suara. Berkat Kiki, empat bersaudara itu beberapa kali selamat dari bahaya. Si kakaktua ini gemar sekali akan nanas, dan Jack pemiliknya akan dengan senang hati memberikannya. Itulah bagian dari kisah petualangan Lucy-Ann, Philip, Dinah, dan Jack dalam Serial Petualangan karya Enid Blyton. Serial yang terdiri dari delapan buku ini adalah salah satu dari sekian banyak buku Enid Blyton yang kufavoritkan.
Buku-buku Enid Blyton mewarnai masa kecilku. Ia juga masih enak dibaca hingga sekarang. Perpaduan antara anak-anak cerdas yang penuh rasa penasaran, makanan enak, dan sahabat berbagai hewan menjadi salah satu rumusan ceritanya. Ada pula kisah-kisah fantasi yang membuat si pembaca berangan-angan untuk bisa ke sana. Juga, kisah-kisah suka duka kehidupan berasrama.
Secara keseluruhan ada beberapa tema utama dalam buku-buku Enid Blyton. Ada tema detektif dan petualangan, kehidupan asrama, cerita keluarga, kehidupan sirkus, dan dongeng-dongeng fantasi.
Mereka kerap terlibat masalah. Namun berkat kekompakan dan kecerdikan mereka, dan bantuan si Timmy, maka masalah itu pun bisa diurai.
Mirip-mirip dengan "Lima Sekawan" adalah "Sapta Siaga", "Pasukan Mau Tahu", dan "Empat Serangkai". Masih dengan tema serupa, karakter yang lebih menarik karena menampilkan sosok remaja pengembara adalah "Serial Komplotan" atau yang punya judul lain "The 'R' Mysteries Series".
"Serial Komplotan" ini karakternya lebih berwarna dan lebih hidup. Tokoh utamanya adalah Barney si pengelana dengan monyetnya yang bernama Miranda. Karakter lainnya adalah Roger dan Diana, juga Snubby dan anjing nakalnya bernama Loony. Ooh Loony ini suka membuat kekacauan. Sedangkan Roger dan Diana memuja Barney yang baginya sosok yang penuh spirit.
Tapi di antara serial detektif dan petualangan Enid Blyton, yang paling kusuka adalah "Serial Petualangan". Kisah-kisah petualangan mereka begitu seru, sebagian di antaranya menemukan harta karun di tempat-tempat yang nun jauh.
"Serial Petualangan" ini juga memiliki cerita masa lalu para karakter yang menarik. Dikisahkan Philip dan Dinah kakak adik yang sering bertengkar. Philip sangat mudah berteman dengan binatang. Ia bisa dengan mudah bersahabat dengan binatang liar. Dinah lebih praktis dan ia remaja yang pintar. Mereka bersekolah di asrama dan pulang pada waktu liburan. Ibu mereka seorang janda yang sabar, suaminya telah lama meninggal.
Suatu ketika di asrama mereka berjumpa kakak adik Jack dan Lucy-Ann. Jack punya kakaktua cerdik dan ia sangat menyukai satwa burung. Sedangkan Lucy anak yang pemalu dan pendiam. Keduanya tak beruntung, yatim piatu, dan tinggal bersama bibi mereka yang kasar.
Hingga suatu ketika mereka ingin selalu bersama dan ibu Philip pun kemudian bersedia mengasuh mereka. Seorang polisi, Bill, yang kerap membantu aksi petualangan Jack dkk pun kemudian jatuh hati kepada ibu Philip dan menikah dengannya.
Cerita pertemuan keempat tokoh dan Bill dikisahkan dalam petualangan mereka di Pulau Suram. Lalu mereka bertualangan ke banyak tempat, di sebuah puri, lembah dan gunung-gunung dengan misteri terpendam. Dan petualangan mereka yang paling menakjubkan ketika sampan mereka terbawa oleh arus sungai dan menjumpai kota warisan peradaban masa lalu.
Untuk kategori cerita asrama, ceritanya umumnya berkisar tentang tokoh utama yang belajar menyesuaikan diri dengan kehidupan berasrama. Biasanya ada bumbu kenakalan mereka, pesta malam, mengerjai matron, dan teman-teman mereka yang punya kepribadian ajaib.
Yang paling kusukai dari serial cerita asrama ini adalah "Si Badung". Remaja perempuan ini bandel dan punya banyak kisah ajaib. Lainnya ada serial "Malory Towers" dan serial "St. Claire".
Enid Blyton juga punya buku-buku seputar keluarga. Di antaranya "Anak-anak Liar", "Rumah Pohon di Tengah Hutan", dan "Rumah Beratap Merah". Buku "Rumah Pohon" di Tengah Hutan" ini mengharukan, tentang dua kakak beradik yatim piatu yang kemudian memilih tinggal di dalam pohon besar.
Oh iya Enid Blyton juga punya lho cerita menarik tentang kehidupan sirkus. "Serial Sirkus Galliano". Ini adalah sirkus kecil yang dipimpin Pak Galliano. Mereka mempertunjukkan aksi kuda-kuda, simpanse, monyet, anjing, gajah, dan badut. Ada kalanya beberapa pemain sirkus lainnya juga bergabung, seperti harimau dan beruang.
Tokoh utama di sini adalah Jimmy dan Lotta. Jimmy adalah anak biasa yang suka akan kehidupan sirkus. Ketika ayahnya di-PHK dan sirkus memerlukan tukang kayu, maka mulailah mereka hidup berpindah-pindah dengan karavan. Ia kemudian memiliki anjing cerdas bernama Lucky yang kemudian menjadi salah satu bintang sirkus.
Lotta sendiri anak perempuan yang sangat pandai menunggang kuda. Ia pemberang namun juga punya banyak akal. Bersama ayah ibunya, ia memainkan atraksi-atraksi menarik bersama kudanya.
Di dalam cerita sirkus ini para hewan digambarkan memang suka tampil dan berlatih. Mereka memperlakukan hewan-hewan dengan baik. Ketika harimau bergabung, mereka menyadari harimau tak suka berlatih. Mereka tampil di sirkus karena dipaksa.
Nah, kategori terakhir dalam buku-buku Enid adalah dongeng fantasi. Ini jelas favoritku. Ada kisah tentang Pohon Kelana di Hutan Magis yang membuatmu suka akan bertualang ke hutan dan menjumpai banyak hal menarik. Lalu ada dongeng-dongeng seperti "Tiga Permintaan", "Cermin Ajaib", "Peri Sutra", dan "Petualangan Tiga Kurcaci Jail".
Favoritku di kisah fantasi adalah serial "Yosi, Klik, dan Bun". Mereka adalah tiga boneka yang kabur karena pemiliknya jahat. Ada Yosi boneka anak perempuan, Klik si tikus putar, dan Bun si boneka kelinci. Mereka hidup di sebuah hutan yang warganya sebagian para boneka dan juga hewan-hewan. Ada peri, kurcaci, dan juga makhluk berbahaya yaitu jembalang.
Aku suka akan Bun kelinci yang nakal. Ia pernah bekerja jadi penjual es krim, eh malah es krimnya yang banyak dimakan dengan alasan lapar dan haus. Ia juga pernah menjaili tetangganya dengan menyiram cerobong asapnya dengan air. Bun juga pernah minggat karena Yosi marah kepadanya, ia mencoret-coret dinding rumah pohon mereka.
Oh iya mereka tinggal di rumah pohon hingga suatu ketika bangsa manusia menebangi pohon dan mereka terpaksa pindah di gerbong kereta yang tak lama digunakan.
Kisah-kisah Enid Blyton ini sampai sekarang masih suka kubaca. Dan rupanya masih banyak buku karyanya yang belum pernah kubaca. Ketika menemukan buku Enid yang belum pernah kubaca, rasanya seperti menemukan sesuatu yang sangat berharga dan mengembalikan momen indah masa kanak-kanak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H