Di panggung nampak sekelompok orang mengenakan kostum seperti shaman atau dukun Eropa pada masa lampau. Mata penyanyi perempuan, satu-satunya di kelompok tersebut, tertutup rambutnya. Sementara kepalanya mengenakan tanduk rusa. Lalu musik tiup menyeruak, disusul tabuhan perkusi dari kulit binatang dan musik tulang, juga musik dari kapak dan busur. Suasana panggung berubah menjadi terasa mistis dan magis. Suara tinggi nan merdu membawa imajinasi pendengar ke masa lampau.
Aku seperti terhipnotis. Musik mereka di awal nampak aneh, termasuk dandanan mereka. Nuansanya seperti jaman prasejarah, era pagan, ketika manusia hidup menyatu dan seimbang dengan alam, dengan dukun dan mantra-mantra.
Musik yang aneh. Namun aku terhanyut. Benakku melalang buana. Aku seperti terbawa adegan dalam film Viking dan dongeng-dongeng Eropa kuno, terutama dongeng Nordik. Kisah-kisah dewa dan monster berkelebat. Ada Odin, Thor, Freyja, Heimdall, Troll, Jotunn, Dwarf, Draugr, Kraken, dan Valkyries, serta kisah-kisah para Viking.
Itulah penampilan Heilung, band yang mengangkat tembang berjudul "Krigsgaldr" atau "War Chant". Liriknya menggunakan bahasa campuran seperti Proto-Norse dan Proto-Jerman.
Min warb naseu
Wilr made thaim
I bormotha hauni
Hu war (hu war)
Hu war opkam har a hit lot
Jika kubaca terjemahannya dalam bahasa Inggris, ini merupakan lagu penyambutan musuh yang menginginkan peperangan. Mereka mengharapkan perdamaian, namun sayangnya musuh hanya dapat berdiplomasi dengan pedang dan darah.
Lagu ini semakin unik dengan perpaduan vokal Maria Franz yang merdu dan vokal berat Kai Uwe Faust yang sering bernyanyi dengan teknik eksplorasi tenggorokan ala bangsa Mongolia. Tambahan chant makin memberikan nuansa yang mistis, magis, dan juga meditatif.
Siapakah Heilung?
Band bernama Heilung ini didirikan oleh Kai Uwe Faust, seniman berdarah Jerman tahun 2014. Ia lalu mengajak produser berdarah Denmark, Christopher Juul, dan penyanyi dari Norwegia, Maria Franz. Heilung sendiri bermakna healing atau penyembuhan.
Album debut mereka, "Ofnir" dirilis tahun 2015. Hingga saat ini mereka telah merilis tiga album, "Ofnir", "Lifa", dan "Futha" di bawah label Season of Mist. Heilung juga mengisi soundtrack gim "Senua's Saga: Hellblade II" dengan judul lagu "Maidjan Song". Tiga lagu mereka, "Fylgija Easwr", "Hamrer Hippyer" and "Alfadhirhaiti", terpilih untuk mengisi soundtrack film serial "Viking" pada musim keenam.
Apa Itu Ancient Metal?
Musik Heilung itu unik. Mereka memadukan musik perkusi dari kulit binatang dengan beragam instrumen musik kuno seperti tulang, kapak, tanduk kerbau, dan busur. Juga ada alat musik tradisional dan sakral seperti ravanahatha dari Indian, bel ritual Hindu, replika piala perak Viking, dan tamburin dari tanah liat.
Gaya bernyanyi mereka tak kalah unik. Kombinasi vokal yang merdu dengan bisikan dan nyanyian tenggorokan dengan lirik bahasa kuno. Lirik yang biasa digunakan adalah bahasa Islandia, Gothic, Proto-Norse, Old Norse, Proto-Jerman, bahasa Inggris kuno dan bahasa kuno lainnya. Lagu-lagu terinspirasi dari dongeng dan puisi-puisi kuno, era prasejarah, khususnya era logam.
Lagunya dinamis, cadas, di beberapa lagu terasa memberikan semangat, namun sebagian besar lagu memberikan irama yang menenangkan, membawa pendengarnya ke suasana yang meditatif.
Karena musiknya yang cadas namun juga nuansanya kuno maka musiknya disebut ancient metal. Ada juga yang menyebutnya pagan mystic metal karena era tersebut juga masa pagan, sebelum agama-agama langit menyebar dengan nuansa yang mistis.
Ada juga yang mengelompokkan musik Heilung sebagai musik etnik, folk metal, dan musik etnik eksperimental.
Coba dengarkan "Fylgija Ear" yang menjadi soundtrack film "Viking", maka Kalian akan merasa tenang dan damai, seperti memasuki Valhalla.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H