Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Perpaduan Musik Etnik dan EDM ala Alffy Rev

20 Mei 2021   11:48 Diperbarui: 20 Mei 2021   11:57 1354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kadya raga kang wus sirna aning bumi.
Jiwa kang wus murca
gya ana winih sejati.."

Tembang berbahasa Jawa meluncur dari mulut seorang sinden. Apabila diterjemahkan maknanya "seperti raga yang hilang dari bumi, jiwa yang hilang segera ada benih sejatu. Ia muncul di sebuah bagian lagu berjudul "Mother  Earth" yang dibawakan Alffy Rev bersama Kaye. Lirik tersebut merupakan salah satu tembang macapat.

Lagu ini bercerita tentang Indonesia yang dulunya hijau penuh hutan, namun kemudian hutan tersebut sebagian besar telah menghilang. "Mother Earth" dinyanyikan dengan menawan oleh vokal Kaye yang merdu. Lagu ini menjadi terasa magis ketika di bagian tengah lagu disisipi dengan vokal sinden dan musik gamelan.

Alffy Rev yang bernama asli Awwalur Rizqi Al-Firori, namanya melambung sejak ia menampilkan medley lagu-lagu resmi Asian Games 2018. Ia dengan penuh kreatif dan apik memadukan lagu-lagu tersebut dengan unsur electronic dance music (EDM) dengan musik etnik Indonesia. 

Di dalam lagunya yang berdurasi delapan menitan tersebut kaya akan musik tradisional, dari musik gamelan, vokal sinden, alunan tari kecak, dan petikan sape. Ia pun kemudian tampil di malam penutupan Asian Games 2018.


Sejak itu ia makin aktif mengangkat musik etnik ke karya-karyanya. Awalnya ia banyak melakukan cover lagu, baik lagu populer maupun lagu nasional, seperti "Tanah Air" bersama Brisia Jodie dan "Ibu Pertiwi". Disisipinya lagu-lagu nasional tersebut dengan instrumen etnik.

Memang ia sempat melakukan kontroversi. Lagu "Indonesia Raya" juga diaransemennya. Hal ini pun membuat kegemparan dan ia pun meminta maaf karena tak tahu ada aturan bahwa lagu kebangsaan dilarang untuk dimodifikasi sama sekali.


Sejak ia menikah dengan Linka Angelia, Alffy makin produktif. Selama dua tahun belakangan ini ia telah menghasilkan banyak single dan bekerja sama dengan penyanyi dalam dan luar negeri. Ia berkolaborasi dengan Hanin Dhiya, Cakra Khan, dan boy band asal Jepang bernama Intersection. Lagunya yang ditampilkan Cakra Khan berjudul "Beautiful We Are" terpilih menjadi salah satu tembang soundtrack PUGBM.

Selain tembang "Mother Earth" dan "Beautiful We Are", lagu-lagu Alffy Rev lainnya juga menarik didengar. Unik. Karena ia berupaya tetap memadukan lagu-lagu modern tersebut dengan musik etnik. Video klipnya juga tak kalah memikat karena umumnya menampilkan tarian tradisional dan permainan musik tradisional dengan kostum tari dan baju adat.


Bila dalam lagu berjudul "Falling", duetnya bersama boyband Intersection menampilkan musik seruling dan saron, maka dalam "Beauty of Bali" musik etniknya jauh lebih kaya dan dominan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun